Soal penyadapan, Brazil desak AS minta maaf

Kamis, 07 November 2013 - 11:49 WIB
Soal penyadapan, Brazil...
Soal penyadapan, Brazil desak AS minta maaf
A A A
Sindonews.com - Presiden Brazil, Dilma Rousseff mengatakan, bahwa ia harus membatalkan kunjungan kenegaraan yang direncanakan ke Amerika Serikat. Sikap itu dilakukan, setelah Washington menolak untuk meminta maaf atas dugaan penyadapan yang dilakukan NSA.

Presiden Brazil itu tetap mendesak Washington untuk meminta maaf atas kasus itu. ”Kami mengatakan hanya ada satu cara untuk memecahkan masalah , dan itu permintaan maaf atas apa yang terjadi dan berjanji bahwa itu (penyadapan) tidak akan terjadi lagi,” kata Dilma Rousseff, seperti dikutip Xinhua, Kamis (7/11/2013).

Menurutnya, penolakan permintaan maaf dari AS, telah menciptakan kebuntuan. Dilma Rousseff tidak ingin mengambil risiko untuk disadap, jika nekat pergi ke Washington.

Kendati mendesak AS untuk meminta maaf, dia menegaskan, bahwa hubungan AS dan Brazil tidak terpengaruh oleh kasus dugaan penyadapan itu.

Dilma Roussef mengatakan, AS telah memata-matai Brazil di luar tujuan yang sebenarnya, yakni memerangi terorisme. Pasalnya, tindakan itu dilakukan atas kepentingan ekonomi, seperti dugaan penyadapan yang menyasar perusahaann minyak raksasa Brazil, Petrobras.

Dilma Rousseff juga menanggapi laporan, soal intelijen Brazil yang memata-matai diplomat Rusia, Iran dan Irak pada tahun 2003 dan 2004. Menurutnya, operasi badan intelijennya itu tidak melanggar privasi, karena selain dilakukan di Brazil, para intlijen Brazil tidak menyadap telepon dan email para diplomat asing itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6126 seconds (0.1#10.140)