Pimpinan pemberontak Suriah mundur untungkan Assad
A
A
A
Sindonews.com – Pimpinan pemberontak dari kelompok Tentara Pembebasan Suriah, Kolonel Abdul Jabbar Akaidi, mengundurkan diri kemarin. Mundurnya Akaidi, dianggap menguntungkan kubu rezim Pemerintah Bashar al-Assad.
Kolonel Abdul Jabbar Akaidi, yang merupakan salah satu penerima utama bantuan Amerika Serikat untuk oposisi Suriah, mengatakan, bahwa ia mengundurkan diri sebagai bentuk protes pertengkaran di kubu pemberontak.
Akibat perseturuan antar-pemberontak itu, seperti dikutip Washington Post, Senin (4/11/2013), Kota Safira, sebelah tenggara Aleppo, Suriah, yang sebelumnya dikuasai pemberontak telah jatuh ke tangan pasukan Assad.
Perseteruan antar-pemberontak itu, juga mempengaruhi rencana Konferensi Jenewa II untuk Suriah. Seorang tokoh oposisi yang berbicara dengan kondisi anonimitas, mengatakan masalah pertengkaran itu menjadi hal yang sensitive. ”Assad tidak akan memiliki alasan untuk berkompromi sama sekali,” kata tokoh oposisi itu.
Sementara itu, aksi pemberontak Suriah di Aleppo, yang semula telah diusir pasukan Assad telah mengagetkan para warga setempat.
”Orang-orang sangat takut,” kata Zakaria Ahmed , 39, seorang pengusaha di Aleppo yang bepergian ke Kota Kilis, perbatasan Turki, setelah pasukan Assad dan pasukan pemberontak baku tembak di kota itu. “Tampaknya Tentara Pembebasan Suriah tidak mampu mempertahankan diri sendiri,” katanya lagi.
Kolonel Abdul Jabbar Akaidi, yang merupakan salah satu penerima utama bantuan Amerika Serikat untuk oposisi Suriah, mengatakan, bahwa ia mengundurkan diri sebagai bentuk protes pertengkaran di kubu pemberontak.
Akibat perseturuan antar-pemberontak itu, seperti dikutip Washington Post, Senin (4/11/2013), Kota Safira, sebelah tenggara Aleppo, Suriah, yang sebelumnya dikuasai pemberontak telah jatuh ke tangan pasukan Assad.
Perseteruan antar-pemberontak itu, juga mempengaruhi rencana Konferensi Jenewa II untuk Suriah. Seorang tokoh oposisi yang berbicara dengan kondisi anonimitas, mengatakan masalah pertengkaran itu menjadi hal yang sensitive. ”Assad tidak akan memiliki alasan untuk berkompromi sama sekali,” kata tokoh oposisi itu.
Sementara itu, aksi pemberontak Suriah di Aleppo, yang semula telah diusir pasukan Assad telah mengagetkan para warga setempat.
”Orang-orang sangat takut,” kata Zakaria Ahmed , 39, seorang pengusaha di Aleppo yang bepergian ke Kota Kilis, perbatasan Turki, setelah pasukan Assad dan pasukan pemberontak baku tembak di kota itu. “Tampaknya Tentara Pembebasan Suriah tidak mampu mempertahankan diri sendiri,” katanya lagi.
(mas)