Demokrasi Indonesia dipromosikan di Belanda

Rabu, 30 Oktober 2013 - 14:50 WIB
Demokrasi Indonesia...
Demokrasi Indonesia dipromosikan di Belanda
A A A
Sindonews.com - Clingendael Institute Belanda bekerjasama dengan KBRI Den Haag, menggelar kuliah umum bertema “Democracies, Non-Democracies and Democratization in Asia”, di Clingendael Institute Den Haag, Senin, (28/10/2013) lalu. Mantan Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirajuda, menjadi nara sumber tunggal dalam kuliah umum itu.

Hassan Wirajuda, Menlu RI periode 2001-2004 dan 2004-2009, yang saat ini duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bidang Hubungan Luar Negeri, memamparkan perkembangan demokrasi di wilayah Asia, ASEAN, dan khususnya di Indonesia. Jan Melisson, Senior Research Fellow Clingendael menjadi moderator Wirajuda.

”Demokratisasi di Indonesia berjalan sangat baik, dan bahkan menjadi model serta inspirasi negara-negara sahabat lainnya,” kata Hassan Wirajuda, seperti dikutip dari pemberitaan di situs Kemlu RI, Rabu (30/10/2013).
Menurutnya, proses reformasi Indonesia di berbagai bidang (sosial kemasyarakatan, administrasi kepemerintahan, otonomi daerah, hak asasi manusia, kebebasan media media, dan lain-lainnya) telah menghasilkan demokrasi yang mapan. Hal itu, juga ditopang dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan stabil.

Sekitar tahun 2004, lanjut Wirajuda, akar demokrasi sudah sangat kuat di Indonesia dan mencapai “a point of no return”. Dalam kaitan ini, Indonesia berperan cukup signifikan dalam memperkenalkan serta memperkuat konsep demokrasi dan keterbukaan di kawasan sekitar, baik Asia Tenggara (ASEAN) maupun Asia Pasifik.

Masih menurut Wirajuda, dalam konteks ASEAN, upaya tersebut terlihat dalam promosi demokrasi dan hak asasi manusia pada ASEAN Summit tahun 2003. Selain itu, upaya kuat Indonesia tercermin dalam pembentukan serta penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF), termasuk pendirian Institute IPD (Institute Peace and Democracy).

Di bagian lain, Wirajuda memaparkan pentingnya kaitan demokrasi dengan pembangunan, seperti yang dalami Indonesia. ”Pembangunan politik (demokrasi, keterbukaan) dan pembangunan ekonomi harus berjalan secara bersama-sama. Demokrasi pada gilirannya juga akan ikut membantu menciptakan perdamaian dan stabilitas di suatu negara, kawasan bahkan dunia,” imbuh dia.
(mas)
Berita Terkait
Tetap Bangga, Suporter...
Tetap Bangga, Suporter Lantunkan Nyanyian Terima Kasih untuk Timnas Indonesia U-23
Viral ! Suporter Timnas...
Viral ! Suporter Timnas Indonesia U-23 Salat Berjamaah Sebelum Lawan Australia
Indonesia jadi Tuan...
Indonesia jadi Tuan Rumah Forum Indonesia-Afrika
Omicron Masuk Indonesia,...
Omicron Masuk Indonesia, Ini Kata Epidemiolog Universitas Indonesia
Lezatnya Aneka Kuliner...
Lezatnya Aneka Kuliner Jawa di Event Warisan Budaya Indonesia
Jokowi Janji ke Timnas...
Jokowi Janji ke Timnas RI untuk Buatkan Training Center
Berita Terkini
Mesir Ajukan Usulan...
Mesir Ajukan Usulan Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan Baru
52 menit yang lalu
Adakah Hubungan Gelap...
Adakah Hubungan Gelap Antara Raja Ganja Polandia dan Skandal Senjata Ukraina?
1 jam yang lalu
Video Serangan terhadap...
Video Serangan terhadap Petugas Medis Bulan Sabit Merah Ungkap Kebohongan Israel
2 jam yang lalu
Rabbi Dallas Penyebar...
Rabbi Dallas Penyebar Klaim Palsu Pemerkosaan Hamas Ditangkap karena Pelecehan Anak
3 jam yang lalu
Trump dan Presiden Suriah...
Trump dan Presiden Suriah akan Bertemu di Arab Saudi
5 jam yang lalu
Warga Palestina Ramai...
Warga Palestina Ramai Ucapkan Selamat Tinggal saat Israel Hujani Gaza dengan Bom
5 jam yang lalu
Infografis
Kocak! Trump Terapkan...
Kocak! Trump Terapkan Tarif di Kepulauan Tak Dihuni Manusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved