WHO: 10 kasus polio muncul di Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi, bahwa 10 kasus polio muncul di Suriah. Temuan itu, menjadi wabah pertama di negara itu dalam 14 tahun terakhir.
Selain itu, menurut WHO, lebih dari 12 kasus kesehatan lainnya masih diselidiki. Sebagian besar dari 22 orang yang telah diuji untuk penyakit polio adalah bayi dan para balita .
Sebelum perang sipil Suriah meletus pada 2011, sekitar 95 persen anak-anak Suriah telah divaksinasi terhadap penyakit. Namun, PBB memprediksi, saat ini sekitar 500 ribu anak di Suriah belum diimunisasi.
WHO mengatakan, pusat wabah polio diduga berada di provinsi timur Deir Ezzor. Penyakit yang sangat menular ini paling sering menyebar melalui makanan atau cairan yang terkontaminasi dengan kotoran.
”Tentu saja ini adalah penyakit menular, melalui perpindahan penduduk yang melakukan perjalanan ke daerah lain. Jadi risiko tinggi untuk penyebaran penyakit itu tersebar di seluruh wilayah,” tulis Reuters, Selasa (29/10/2013), mengutip juru bicara WHO, Oliver Rosenbauer, di Jenewa .
Ada lebih dari 100 ribu anak di Provinsi Deir Ezzor--yang semua di bawah usia lima tahun--, saat ini berisiko tertular polio. Mereka terjebak dalam wilayah perang antara pasukan pemerintah Suriah dan pejuang oposisi.
Kota Deir Ezzor, sebagian dikendalikan oleh pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad. Namun di wilayah pedesaan di kota itu tetap dikuasai para pemberontak.
Masih menurut WHO, lebih dari 4 juta warga Suriah telah mengungsi secara internal, dan kondisi mereka tidak sehat. WHO telah melaporkan ada peningkatan kasus campak, tifus dan hepatitis A yang dialami para pengungsi Suriah.
Selain itu, menurut WHO, lebih dari 12 kasus kesehatan lainnya masih diselidiki. Sebagian besar dari 22 orang yang telah diuji untuk penyakit polio adalah bayi dan para balita .
Sebelum perang sipil Suriah meletus pada 2011, sekitar 95 persen anak-anak Suriah telah divaksinasi terhadap penyakit. Namun, PBB memprediksi, saat ini sekitar 500 ribu anak di Suriah belum diimunisasi.
WHO mengatakan, pusat wabah polio diduga berada di provinsi timur Deir Ezzor. Penyakit yang sangat menular ini paling sering menyebar melalui makanan atau cairan yang terkontaminasi dengan kotoran.
”Tentu saja ini adalah penyakit menular, melalui perpindahan penduduk yang melakukan perjalanan ke daerah lain. Jadi risiko tinggi untuk penyebaran penyakit itu tersebar di seluruh wilayah,” tulis Reuters, Selasa (29/10/2013), mengutip juru bicara WHO, Oliver Rosenbauer, di Jenewa .
Ada lebih dari 100 ribu anak di Provinsi Deir Ezzor--yang semua di bawah usia lima tahun--, saat ini berisiko tertular polio. Mereka terjebak dalam wilayah perang antara pasukan pemerintah Suriah dan pejuang oposisi.
Kota Deir Ezzor, sebagian dikendalikan oleh pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad. Namun di wilayah pedesaan di kota itu tetap dikuasai para pemberontak.
Masih menurut WHO, lebih dari 4 juta warga Suriah telah mengungsi secara internal, dan kondisi mereka tidak sehat. WHO telah melaporkan ada peningkatan kasus campak, tifus dan hepatitis A yang dialami para pengungsi Suriah.
(mas)