Dampak perang Suriah di Libanon, 2 tewas
A
A
A
Sindonews.com – Dua orang tewas di utara Kota Tripoli, Libanon, Senin (28/10/2013). Keduanya tewas dalam bentrokan antara pendukung dan penentang Presiden Suriah Bashar al-Assad dan tentara Libanon.
Dua orang yang tewas itu berasal dari Distrik Bab al-Tabbaneh yang dihuni kaum Sunni. Warga di wilayah ini terlibat bentrok bersenjata dengan tentara Libanon. Menurut sumber media, seorang tentara dan 12 warga setempat juga terluka akibat bentrokan ini.
Saat ini, warga Libanon terpecah dalam menyikapi perang Suriah. Gerilyawan Islam Syiah Hizbullah dan gerakan politik sekutunya mendukung rezim Assad. Sementara pemerintah yang didominasi kaum Sunni dan blok oposisi mendukung pemberontak Suriah.
Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menyerukan tentara untuk mengambil kendali penuh di Tripoli. "Ini adalah satu-satunya solusi, untuk memanggil tentara Libanon dan pasukan keamanan bekerja sama dengan mereka," kata Nasrallah.
Kaum Muslim Sunni di Tripoli dan sekte Alawit terlibat bentrokan selama puluhan tahun dan konflik Suriah memperburuk ketegangan di wilayah ini. Masing-masing pihak menuduh yang lain menggunakan kota itu sebagai basis untuk mengirimkan pejuang dan senjata di dalam dan dari Suriah.
Dua orang yang tewas itu berasal dari Distrik Bab al-Tabbaneh yang dihuni kaum Sunni. Warga di wilayah ini terlibat bentrok bersenjata dengan tentara Libanon. Menurut sumber media, seorang tentara dan 12 warga setempat juga terluka akibat bentrokan ini.
Saat ini, warga Libanon terpecah dalam menyikapi perang Suriah. Gerilyawan Islam Syiah Hizbullah dan gerakan politik sekutunya mendukung rezim Assad. Sementara pemerintah yang didominasi kaum Sunni dan blok oposisi mendukung pemberontak Suriah.
Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menyerukan tentara untuk mengambil kendali penuh di Tripoli. "Ini adalah satu-satunya solusi, untuk memanggil tentara Libanon dan pasukan keamanan bekerja sama dengan mereka," kata Nasrallah.
Kaum Muslim Sunni di Tripoli dan sekte Alawit terlibat bentrokan selama puluhan tahun dan konflik Suriah memperburuk ketegangan di wilayah ini. Masing-masing pihak menuduh yang lain menggunakan kota itu sebagai basis untuk mengirimkan pejuang dan senjata di dalam dan dari Suriah.
(esn)