Akibat kebakaran hutan, New South Wales tetapkan status darurat

Senin, 21 Oktober 2013 - 12:55 WIB
Akibat kebakaran hutan, New South Wales tetapkan status darurat
Akibat kebakaran hutan, New South Wales tetapkan status darurat
A A A
Sindonews.com - Perdana Menteri New South Wales (NSW), Barry O'Farrell Pemerintah negara bagian di Australia, pada Senin, (21/10/2013) menetapkan status darurat. Keputusan itu datang setelah Dinas pemadam kebakaran pedesaan (RFS) menyatakan status kebakaran hutan dalam kondisi tak terkendali dan sangat khawatir jika tiga kebakaran semak menjadi sebuah kebakaran raksasa.

O'Farrell menetapkan status darurat guna mengantisipasi memburuknya kebakaran dan sehingga memungkinkan pihak berwenang untuk mengevakuasi paksa para warga, sekaligus mengamankan barang pribadi milik warga. "Kami telah menyusun rencana untuk semua kemungkinan terburuk dan terus berharap yang terbaik," ungkap O'Farrell. "Ratu Inggris juga telah mengirimkan pesan belasungkawa kepada lebih dari 200 warga yang kehilangan tempat tinggal," imbuhnya.

"Api yang membakar Kota Lithgow, telah membakar lahan seluas 40 ribu hektar dan mungkin akan terus meningkat di Gunung Victoria," ungkap Shane Fitzsimmons,Komisaris RFS kepada Xinhua. Hingga saat ini, sekitar 2 ribu petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan di sekitar pegunungan biru dan mereka enggan memberikan kabar terburuk kepada warga.

"Kami fokus pada semua kemungkinan terbaik, meskipun itu menimbulkan penderitaan bagi para warga dan saya meminta maaf atas kerugian yang mereka derita," ungkap Fitzsimmons

Asisten Komisaris NSW, Alan Clarke mengungkapkan, aparat kepolisian NWS selanjutnya akan melakukan evakuasi paksa jika hal tersebut jika deperlukan. "Kami barharap rumah penduduk tetap utuh, tapi kami tidak mengharapkan ada rumah yang terbakar sementara pemilik ikut terjebak dalam rumah tersebut," ungkapnya.

"Kondisi kebakaran kali menjadi tak tertandingi," imbuhnya. Asap dan abu kebakaran yang berlangsung sejak Kamis, (17/10/2013) lalu ini telah membanjiri Sydney, kondisi ini akan semakin memburuk setelah kedatangan angin utara yang panas membakar wilayah Springwood dan Gunung Victoria, hal tersebut mumungkinan menciptakan sebuah kebakaran besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Sebuah kemungkinan terburuk dan beberapa komunitas mungkin tak selamat," ujar Fitzsimmons.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7953 seconds (0.1#10.140)