100 rumah ludes, kebakaran di Australia makan korban
A
A
A
Sindonews.com - Kebakaran di wilayah negara bagian News South Wales (NSW), dekat Sydney, Australia yang berlangsung sejak kemarin, telah menghancurkan sekitar 100 rumah. Kebakaran yang merepotkan 600 petugas pemadam kebakaran itu juga telah menewaskan satu orang.
Kebakaran hebat itu, mengutip laporan Reuters, Jumat (18/10/2013) telah memaksa ribuan orang mengungsi, setelah rumah mereka ludes dilalap api. Pihak berwenang telah menyampaikan peringatan waspada, karena kebakaran sudah di luar kendali.
Layanan Pemadam Kebakaran atau Rural Fire Service (RFS) NSW, mengatakan, kebakaran hutan yang merembet ke permukiman warga itu dipicu suhu tinggi dan hembusan angin kencang. Awalnya jumlah titik api terpantau ada 80 titik.
Pihak RSF melanjutkan, korban tewas akibat kebakaran itu adalah pria berusia 63 tahun, yang mencoba mempertahankan rumahnya dari kebakaran. Dia meninggal kemarin, karena serangan jantung.
Menteri Layanan Darurat NSW, Mike Gallacher, mengatakan ludesnya 100 rumah itu, dianggap sudah beruntung, mengingat besarnya ancaman kebakaran hebat itu. ”Saya menduga apa yang saya lihat tadi malam, memiliki potensi (dampak kebarakan) yang lebih besar,” ujarnya kepada radio Australian Broadcasting Corp (ABC).
Sejumlah infrastruktur di berbagai ruas jalan juga rusak oleh kebakaran. Beberapa sekolah dan kantor bisnis terpaksa ditutup, untuk menghindari jatuhnya korban.
Sebelum ini, wilayah Australia pernah dilanda kebarakan hebat, yakni pada tahun 2009, yang dikenal sebagai tragedi “Sabtu Kelam”. Kala itu, hutan di negara bagian Victoria terbakar, dan menewaskan 173 orang.
Kebakaran hebat itu, mengutip laporan Reuters, Jumat (18/10/2013) telah memaksa ribuan orang mengungsi, setelah rumah mereka ludes dilalap api. Pihak berwenang telah menyampaikan peringatan waspada, karena kebakaran sudah di luar kendali.
Layanan Pemadam Kebakaran atau Rural Fire Service (RFS) NSW, mengatakan, kebakaran hutan yang merembet ke permukiman warga itu dipicu suhu tinggi dan hembusan angin kencang. Awalnya jumlah titik api terpantau ada 80 titik.
Pihak RSF melanjutkan, korban tewas akibat kebakaran itu adalah pria berusia 63 tahun, yang mencoba mempertahankan rumahnya dari kebakaran. Dia meninggal kemarin, karena serangan jantung.
Menteri Layanan Darurat NSW, Mike Gallacher, mengatakan ludesnya 100 rumah itu, dianggap sudah beruntung, mengingat besarnya ancaman kebakaran hebat itu. ”Saya menduga apa yang saya lihat tadi malam, memiliki potensi (dampak kebarakan) yang lebih besar,” ujarnya kepada radio Australian Broadcasting Corp (ABC).
Sejumlah infrastruktur di berbagai ruas jalan juga rusak oleh kebakaran. Beberapa sekolah dan kantor bisnis terpaksa ditutup, untuk menghindari jatuhnya korban.
Sebelum ini, wilayah Australia pernah dilanda kebarakan hebat, yakni pada tahun 2009, yang dikenal sebagai tragedi “Sabtu Kelam”. Kala itu, hutan di negara bagian Victoria terbakar, dan menewaskan 173 orang.
(mas)