Presiden Palestina undang Paus Fransiskus ke Tanah Suci
Presiden Palestina undang Paus Fransiskus ke Tanah Suci
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengundang Paus Fransiskus melakukan perjalanan ke Timur Tengah, Kamis (17/10/2013). Hal tersebut diungkapkan oleh Issa Kassissieh, Duta Besar Palestina untuk Vatikan kepada CNN.
"Abbas secara resmi mengundang Paus Fransiskus untuk mengunjungi Tanah Suci dan Palestina," ungkap Kassissieh. Presiden Abbas mengungkapkan, bahwa dapat mengundang Paus akan menjadi sebuah kepuasan tersendiri.
Ungkapan tersebut disampaikan setelah menyampaikan undangan kepada Menteri Luar Negeri Vatikan, Dominique Mambert, sepekan jelang kedatangan Paus Fransiskus ke Israel, Rabu (23/10/2013) pekan depan.
Pihak Vatikan sebelumnya mengungkapkan, bahwa Paus Fransiskus berharap dapat melakukan kunjungan ke Tanah Suci. Tapi, pihak Vatikan belum dapat memastikan apakah Paus Fransiskus akan menyanggupi undangan Abbas.
Tanah Suci yang dimaksud Abbas adalah semua wilayah yang diungkapkan dalam Alkitab, mencakup wilayah Palestina dan Israel."Saya ingin mengunjungi patriark Konstantinopel Bartholomew I, pemimpin spiritual Ortodoks dunia," ungkap Paus Fransiskus.
"Abbas secara resmi mengundang Paus Fransiskus untuk mengunjungi Tanah Suci dan Palestina," ungkap Kassissieh. Presiden Abbas mengungkapkan, bahwa dapat mengundang Paus akan menjadi sebuah kepuasan tersendiri.
Ungkapan tersebut disampaikan setelah menyampaikan undangan kepada Menteri Luar Negeri Vatikan, Dominique Mambert, sepekan jelang kedatangan Paus Fransiskus ke Israel, Rabu (23/10/2013) pekan depan.
Pihak Vatikan sebelumnya mengungkapkan, bahwa Paus Fransiskus berharap dapat melakukan kunjungan ke Tanah Suci. Tapi, pihak Vatikan belum dapat memastikan apakah Paus Fransiskus akan menyanggupi undangan Abbas.
Tanah Suci yang dimaksud Abbas adalah semua wilayah yang diungkapkan dalam Alkitab, mencakup wilayah Palestina dan Israel."Saya ingin mengunjungi patriark Konstantinopel Bartholomew I, pemimpin spiritual Ortodoks dunia," ungkap Paus Fransiskus.
(esn)
Explore More