Ribuan korban banjir di China mengamuk

Rabu, 16 Oktober 2013 - 15:37 WIB
Ribuan korban banjir...
Ribuan korban banjir di China mengamuk
A A A
Sindonews.com – Ribuan demonstran yang merupakan korban banjir di Yuyao, China, meluapkan amarah mereka dengan menyerang mobil polisi. Musbabnya, pemerintah lamban dalam merespons dan memberikan bantuan.

Massa juga melamparkan batu ke arah polisi yang bertugas. Akibat aksi anarkis itu, sejumlah demonstran ditangkap.

Demonstrasi para korban banjir sejatinya sudah berlangsung sejak kemarin, di Kota Zhejiang, Provinsi Yuyao. Global Times pada Rabu (16/0/2013), melaporkan tidak hanya polisi yang jadi sasaran amukan massa korban banjir, tapi juga kendaraan pemerintah. Massa marah, karena pemulihan listrik usai banjir lambat.

Banjir yang disebabkan oleh topan awal bulan ini, telah menewaskan enam orang di Zhejiang. Sebanyak 11 juta orang mengalami krisis air bersih dan listrik. Musibah yang menghancurkan rumah, kantor bisnis dan infrastruktur umum telah menelan kerugian sekitar USD2 miliar.

Amukan massa juga dipicu tindakan keras polisi terhadap para demonstran. Kemarin, massa menyerang kantor pemerintah kota setempat dan menghancurkan papan nama Partai Komunis yang ada tulisan slogan “Melayani Rakyat”. Sejumlah polisi tertangkap kamera memukuli para demonstran.

Foto-foto tersebar ke situs jejaring sosial Sina Weibo. Beberapa warga dalam foto itu, tampak mengalami pendarahan di kepala. ”Kami sangat mengutuk tindakan memalukan yang dilakukan polisi dan polisi anti-huru hara, mereka menggunakan dalih apapun untuk memukul orang,” tulis salah seorang aktivis microblogger dari Yuyao, seperti dikutip Reuters.

”Setiap orang memiliki tugas untuk menjaga stabilitas, mari kita berbuat lebih banyak untuk membantu pemulihan bencana dan stabilitas sosial dan tidak berpartisipasi dalam hal-hal yang akan merugikan pemulihan kembali pasca-bencana,” tulis Global Times, mengutip pernyataan pemerintah.

Cai Qi, Kepala Departemen Organisasi Partai Komunis wilayah Zhejiang, menyerukan warga untuk menahan diri dari berbagai tindakan radiakal.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0801 seconds (0.1#10.140)