Rusia: AS harus ajak pemberontak Suriah hadir di Jenewa II
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Rusia mendesak Amerika Serikat (AS) untuk melakukan segala daya upaya guna membawa oposisi Suriah menghadiri pembicaraan damai yang diberi tajuk Jenewa II.
Seruan ini dilontarkan Rusia, setelah kelompok utama pemberontak Suriah mengaku tidak akan menghadiri konferensi itu. Menurut Rusia, konferensi Jenewa II tidak akan terwujud, jika kubu oposisi Suriah tak hadir.
"Kami sangat mengharapkan para mitra Amerika kami dan negara-negara lain, yang tidak hanya memiliki pengaruh pada berbagai kelompok oposisi, tetapi juga mendorong kelompok-kelompok oposisi untuk mewujudkan tanggung jawab mereka,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, seperti dikutip dari AFP.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, George Sabra, Presiden Dewan Nasional Suriah yang merupakan anggota terbesar dari Koalisi Oposisi Nasional Suriah, mengatakan, bahwa pihaknya tidak akan menghadiri pembicaraan damai.
Sabra mengatakan, bahwa tidak mungkin untuk melaksanakan negosiasi, mengingat penderitaan rakyat di dalam negeri Suriah. Menurut Lavrov, pernyataan Sabra itu menyoroti urgensi tentang konferensi ini.
"Kendala utama di jalan ini adalah ketidakmampuan mitra kami untuk membuat oposisi Suriah datang ke Jenewa dan duduk di meja perundingan dengan Pemerintah Suriah," lanjut Lavrov.
Sebaliknya, kata Lavrov, bahwa Rusia melakukan tugasnya dengan baik untuk mewujudkan konferensi ini. "Kami mempunyai pengaruh terhadap Damaskus dan memberikan hasil yang nyata," tegasnya.
Seruan ini dilontarkan Rusia, setelah kelompok utama pemberontak Suriah mengaku tidak akan menghadiri konferensi itu. Menurut Rusia, konferensi Jenewa II tidak akan terwujud, jika kubu oposisi Suriah tak hadir.
"Kami sangat mengharapkan para mitra Amerika kami dan negara-negara lain, yang tidak hanya memiliki pengaruh pada berbagai kelompok oposisi, tetapi juga mendorong kelompok-kelompok oposisi untuk mewujudkan tanggung jawab mereka,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, seperti dikutip dari AFP.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, George Sabra, Presiden Dewan Nasional Suriah yang merupakan anggota terbesar dari Koalisi Oposisi Nasional Suriah, mengatakan, bahwa pihaknya tidak akan menghadiri pembicaraan damai.
Sabra mengatakan, bahwa tidak mungkin untuk melaksanakan negosiasi, mengingat penderitaan rakyat di dalam negeri Suriah. Menurut Lavrov, pernyataan Sabra itu menyoroti urgensi tentang konferensi ini.
"Kendala utama di jalan ini adalah ketidakmampuan mitra kami untuk membuat oposisi Suriah datang ke Jenewa dan duduk di meja perundingan dengan Pemerintah Suriah," lanjut Lavrov.
Sebaliknya, kata Lavrov, bahwa Rusia melakukan tugasnya dengan baik untuk mewujudkan konferensi ini. "Kami mempunyai pengaruh terhadap Damaskus dan memberikan hasil yang nyata," tegasnya.
(esn)