Takut topan Phailin, setengah juta warga India ngungsi
A
A
A
Sindonews.com – Jumlah warga India yang dievakuasi untuk menghindari korban jiwa akibat hantaman topan Phailin pada Sabtu (12/10/2013), mencapai setengah juta jiwa. Terjangan topan itu, dilaporkan mulai menumbangkan pohon-pohon besar di pantai timur India.
”Yang sangat parah, topan Phailin sedang bergerak dan mengancam kawasan pantai,” kata komisaris bantuan khusus untuk negara bagian Orissa, Pradipta Mohapatra kepada AFP. Pihak berwenang mengatakan, banyaknya warga yang dievakuasi itu, karena mereka trauma dengan topan yang melanda India tahun 1999.
Di kawasan teluk Benggala, banyak toko dikosongkan total, sebelum ditutup, setelah ada peringatan bahaya topan Phailin.
Di wilayah Visakhapatnam, para nelayan panik, dan bergegas mengamankan perahu mereka. “Perahu ini harganya 400 ribu rupee (USD6.500). Saya tidak ingin kehilangan itu,” ujar Tonka Rao,60 salah satu nelayan yang ketakutan dengan ancaman topan.
Menurut biro prakiraan cuaca, topan Phailin, dikategorikan sebagai topan berbahaya. Topan itu diprediksi akan mencapai Orissa dan Andhra Pradesh, malam ini. Departemen Meteorologi telah memperkirakan kecepatan topan akan mencapai 220 km per jam. India sebelumnya pernah diterjang topan super pada tahun 2009. Kala itu, 10 ribu warga di Orissa tewas.
Mengutip laporan BBC, para pejabat mengklaim sudah siap untuk menghadapi bencana itu. Departemen Meteorologi memperkirakan topan Phailin akan mendarat di dekat Kota Gopalpur (negara bagian Orissa), India. Peringatan itu, telah dikeluarkan sejak kemarin.
Topan itu, menurut Departemen Meteorologi, juga akan membawa hujan lebat, disertai dengan badai yang bisa memicu ombak sampai tiga meter. ”Kerusakan luas diperkirakan terjadi di sekitar pantai,” kata Menteri Penanggulangan Bencana Orissa, Surya Narayan Patra. ”Tidak ada yang akan diizinkan untuk tinggal di rumah di daerah pesisir,” katanya lagi.
Prediksi kerusakan parah akibat topan itu juga disampaikan Departemen Meterologi. ”Badai ini memiliki potensi kerusakan yang tinggi , mengingat kecepatan anginnya seperi itu,” kata Dirjen Departemen Meterologi setempat, Laxman Singh Rathore.
Tentara di dua negara bagian sudah disiagakan untuk melakukan operasi darurat. Para pejabat mengatakan, helikopter dan paket bantuan makanan siap dibagikan untuk daerah yang dilanda bencana.
”Yang sangat parah, topan Phailin sedang bergerak dan mengancam kawasan pantai,” kata komisaris bantuan khusus untuk negara bagian Orissa, Pradipta Mohapatra kepada AFP. Pihak berwenang mengatakan, banyaknya warga yang dievakuasi itu, karena mereka trauma dengan topan yang melanda India tahun 1999.
Di kawasan teluk Benggala, banyak toko dikosongkan total, sebelum ditutup, setelah ada peringatan bahaya topan Phailin.
Di wilayah Visakhapatnam, para nelayan panik, dan bergegas mengamankan perahu mereka. “Perahu ini harganya 400 ribu rupee (USD6.500). Saya tidak ingin kehilangan itu,” ujar Tonka Rao,60 salah satu nelayan yang ketakutan dengan ancaman topan.
Menurut biro prakiraan cuaca, topan Phailin, dikategorikan sebagai topan berbahaya. Topan itu diprediksi akan mencapai Orissa dan Andhra Pradesh, malam ini. Departemen Meteorologi telah memperkirakan kecepatan topan akan mencapai 220 km per jam. India sebelumnya pernah diterjang topan super pada tahun 2009. Kala itu, 10 ribu warga di Orissa tewas.
Mengutip laporan BBC, para pejabat mengklaim sudah siap untuk menghadapi bencana itu. Departemen Meteorologi memperkirakan topan Phailin akan mendarat di dekat Kota Gopalpur (negara bagian Orissa), India. Peringatan itu, telah dikeluarkan sejak kemarin.
Topan itu, menurut Departemen Meteorologi, juga akan membawa hujan lebat, disertai dengan badai yang bisa memicu ombak sampai tiga meter. ”Kerusakan luas diperkirakan terjadi di sekitar pantai,” kata Menteri Penanggulangan Bencana Orissa, Surya Narayan Patra. ”Tidak ada yang akan diizinkan untuk tinggal di rumah di daerah pesisir,” katanya lagi.
Prediksi kerusakan parah akibat topan itu juga disampaikan Departemen Meterologi. ”Badai ini memiliki potensi kerusakan yang tinggi , mengingat kecepatan anginnya seperi itu,” kata Dirjen Departemen Meterologi setempat, Laxman Singh Rathore.
Tentara di dua negara bagian sudah disiagakan untuk melakukan operasi darurat. Para pejabat mengatakan, helikopter dan paket bantuan makanan siap dibagikan untuk daerah yang dilanda bencana.
(mas)