Venezuela tahan kapal minyak AS
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Guyana mengatakan, Angkatan Laut (AL) Venezuela telah memasuki perairan teritorial, dan menahan sebuah kapal perusahaan minyak Andarko Petroleum Corp, milik Amerika Serikat (AS). Tindakan AL Venezuela di wilayah Essequibo yang merupakan wilayah sengketa tersebut, memicu ketegangan di kawasan itu.
Kapal milik perusahaan yang berbasis di Texas, AS, telah menyepakati kontrak untuk mencari minyak di daerah itu. Namun, Caracas mengatakan kapal itu beroperasi secara ilegal di perairan Venezuela .
Insiden penahanan kapal AS itu bermula dari patroli kapal AL Venezuela, pada Kamis lalu. Merasa ada kapal asing berlayar di wilayah sengketa, AL Venezuela memaksa kapal AS itu menepi ke Pulau Margarita, Venezuela . Setidaknya lima warga AS berada dalam kapal tersebut.
”Satu hal yang jelas, pihak Venezuela berada di perairan Guyana, ketika insiden ini terjadi,” kata Kementerian Luar Negeri Guyana, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip BBC, Sabtu (12/10/2013).
Departemen Luar Negeri AS, mengaku menerima laporan bahwa lima warga AS termasuk di antara awak kapal yang ditahan oleh otoritas Venezuela. ”Karena masalah privasi, kita tidak bisa komentar lebih lanjut saat ini,” bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri Venezuela juga mengeluarkan pernyataan resmi, sebagai balasan atas reaksi Guyana. ” Venezuela mengungkapkan keprihatinan terdalam, di mana kapal-kapal asing diizinkan oleh Pemerintah Guyana memasuki perairan teritorial Venezuela dan kawasan ekonomi eksklusif,” kata Kementerian Luar Negeri Venezuela.
”Kami tegaskan bahwa Angkatan Laut Bolivarian Nasional tidak akan mengganggu wilayah suatu bangsa atas dasar persaudaraan."
Menurut pernyataan itu , kapal tersebut diperkirakan akan berlabuh di Pulau Margarita, pukul 06.00 waktu setempat atau pukul 11.30 waktu GMT pada hari Sabtu (12/10/2013).
Kapal milik perusahaan yang berbasis di Texas, AS, telah menyepakati kontrak untuk mencari minyak di daerah itu. Namun, Caracas mengatakan kapal itu beroperasi secara ilegal di perairan Venezuela .
Insiden penahanan kapal AS itu bermula dari patroli kapal AL Venezuela, pada Kamis lalu. Merasa ada kapal asing berlayar di wilayah sengketa, AL Venezuela memaksa kapal AS itu menepi ke Pulau Margarita, Venezuela . Setidaknya lima warga AS berada dalam kapal tersebut.
”Satu hal yang jelas, pihak Venezuela berada di perairan Guyana, ketika insiden ini terjadi,” kata Kementerian Luar Negeri Guyana, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip BBC, Sabtu (12/10/2013).
Departemen Luar Negeri AS, mengaku menerima laporan bahwa lima warga AS termasuk di antara awak kapal yang ditahan oleh otoritas Venezuela. ”Karena masalah privasi, kita tidak bisa komentar lebih lanjut saat ini,” bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri Venezuela juga mengeluarkan pernyataan resmi, sebagai balasan atas reaksi Guyana. ” Venezuela mengungkapkan keprihatinan terdalam, di mana kapal-kapal asing diizinkan oleh Pemerintah Guyana memasuki perairan teritorial Venezuela dan kawasan ekonomi eksklusif,” kata Kementerian Luar Negeri Venezuela.
”Kami tegaskan bahwa Angkatan Laut Bolivarian Nasional tidak akan mengganggu wilayah suatu bangsa atas dasar persaudaraan."
Menurut pernyataan itu , kapal tersebut diperkirakan akan berlabuh di Pulau Margarita, pukul 06.00 waktu setempat atau pukul 11.30 waktu GMT pada hari Sabtu (12/10/2013).
(mas)