Dilanda shutdown, AS diledek Taliban

Rabu, 09 Oktober 2013 - 15:41 WIB
Dilanda shutdown, AS...
Dilanda shutdown, AS diledek Taliban
A A A
Sindonews.com - Militan Taliban yang memerangi pasukan Amerika Serikat di Afghanistan, meledek Washington pada Rabu (9/10/2013). Dalam sebuah pernyataan, Taliban menyebut, pemblokiran anggaran (shutdown) Pemerintah AS adalah bentuk penghisapan darah rakyat AS oleh para politisi mereka.

Para militan mencontohkan, penutupan layanan publik AS, serta pemberhentian banyak pegawai publik sebagai imbas dari kebuntuan politik, sebagai ulah para politisi AS untuk menyandera nasib rakyat AS.

”Rakyat Amerika harus menyadari bahwa politisi mereka bermain dengan nasib mereka serta nasib bangsa yang tertindas lainnya demi kepentingan pribadi mereka sendiri,” bunyi pernyataan Taliban, seperti dikutip AFP.

Mereka menghina para pemimpin AS dengan menyebut sebagai pemimpin egois. ”Dan berpikiran dangkal untuk mengambil uang warga AS,” lanjut pernyataan Taliban. ”Alih-alih mengisap darah rakyat mereka sendiri, uang itu harusnya dimanfaatkan untuk perdamaian.”

Kedutaan Besar AS di Kabul, tidak bersedia mengomentari pernyataan Taliban. Taliban, yang digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan oleh serangan yang didukung AS pada tahun 2001, sering menggunakan situs mereka dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan ledekan terhadap Washington dan Pemerintah Kabul. Sekitar 57 ribu tentara AS dikerahkan di Afghanistan. Sebagian dari mereka, akan ditarik pada akhir tahun 2014 mendatang.

Shutdown
Pemerintah AS terjadi, setelah Pemerintah Obama menolak permintaan kubu Partai Republik untuk menunda pelaksanaan UU Layanan Kesehatan Murah atau Obamacare, dengan alasan layanan asuransi kesehatan yang bermitra dengan swasta itu membuat utang pemerintah membengkak.

Alhasil, Partai Republik yang berkuasa di Kongres memblokir semua anggaran Pemerintah AS. Imbasnya, nyaris semua kantor layanan publik tutup setelah tidak dapat jatah anggaran. Dampak nyata lainnya, terjadi pemberhentian pegawai besar-besaran pegawai tanpa pesangon.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0788 seconds (0.1#10.140)