Presiden Libanon & pimpinan Hizbullah bahas penarikan pejuang dari Suriah

Sindonews.com - Hizbullah sedang mempertimbangkan rencana untuk menarik para pejuangnya dari Suriah, jika alasan mereka untuk melakukan intervensi dalam pertempuran di Damaskus tercapai. Denikian seperti dilansir harian al-Joumhouria, Kamis (3/10/2013).

Menurut laporan al-Joumhouria, saat ini pimpinan Hizbullah tengah membahas rencana penarikan pasukan mereka dari Suriah bersama dengan Presiden Michel Suleiman. Menurut laporan sebuah sumber kepada al-Joumhouria, Hizbullah berharap kondisi di dalam negeri Libanon cukup siap untuk memulai proses penarikan.

"Saya menentang keterlibatan Hizbullah dalam pertempuran di Suriah," ungkap Presiden Suleiman dalam sebuah wawancara dengan harian As-Safir, Kamis (3/10/2013).

Suleiman menekankan, apapun yang terjadi, dirinya siap membahas rencana penarikan pejuang Hizbulllah dan meyakinkan pemimpin mereka untuk menarik mundur pejuang mereka dari Suriah.

Suleiman berharap, pada Jumat besok, Hizbullah akan menarik para pejuangnya keluar dari Suriah, sesuai deklarasi Baabda. Resolusi yang diadopsi selama sesi dialog nasional pada 2012 lalu itu menyerukan agar Libanon memutuskan hubungan dari wilayah konflik dan menjaga kepentingan utama Libanon.

Seperti diketahui, Hizbullah mengirimkan para pejuang untuk berperang bersama rezim Suriah untuk melawan pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar Assad. Konflik internal yang terjadi di Suriah telah memicu terjadinya ketegangan sektarian di Libanon.

Tidak hanya itu, sikap pemerintah Libanon atas masalah Suriah juga terpacah. Aliansi 8 maret memberikan dukungan kepada Presiden Assad, sementara kamp 14 Maret memberikan dukungan kepada pemberontak Suriah.