Demo, para guru & polisi Brazil bentrok
A
A
A
Sindonews.com - Polisi anti-huru hara di Rio de Janeiro, Brazil, terlibat bentrok dengan sekitar 100 guru yang melakukan demonstrasi, kemarin. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para guru yang berdemo untuk mecoba menganggu voting Dewan Kota terkait kenaikan upah.
Demonstran telah memblokir jalan-jalan, pada jam sibuk semalam. Demonstrasi yang semula berlangsung damai, mendadak menjadi ricuh, ketika kelompok Black Bloc ikut bergabung dengan demonstran.
Massa merusak kaca di gedung bank, halte bus, lampu lalu lintas dan membakar sampah di tengah jalan untuk memblokir akses jalan raya.
Mengutip laman Fox News, Rabu (2/10/2013), selain gas air mata, polisi menggunakan senjata setrum dan semprotan merica. ”Mereka menangkap 17 demonstran,” tulis Fox News, mengacu pada pernyataan kepolisian setempat. Kendati demikian, polisi menegaskan, tidak ada guru yang ditahan usai bentrokan terjadi.
Guru SD dan TK, di Kota Rio de Janeiro telah mogok mengajar selama 46 hari. Mereka menolak rencana Dewan Kota dalam pembahasan kenaikan upah, karena dianggap hanya menguntungkan tujuh persen dari semua guru yang ada.
”Kenaikan upah yang direncanakan hanya akan berlaku untuk guru yang bekerja 40 jam seminggu, yang jumlahnya kecil,” kata seorang guru pendidikan jasmani, Daniel Raposo, 28. Menurutnya, sebagian besar guru yang produktif hanya mendapat upah USD11 per jam.
Demonstran telah memblokir jalan-jalan, pada jam sibuk semalam. Demonstrasi yang semula berlangsung damai, mendadak menjadi ricuh, ketika kelompok Black Bloc ikut bergabung dengan demonstran.
Massa merusak kaca di gedung bank, halte bus, lampu lalu lintas dan membakar sampah di tengah jalan untuk memblokir akses jalan raya.
Mengutip laman Fox News, Rabu (2/10/2013), selain gas air mata, polisi menggunakan senjata setrum dan semprotan merica. ”Mereka menangkap 17 demonstran,” tulis Fox News, mengacu pada pernyataan kepolisian setempat. Kendati demikian, polisi menegaskan, tidak ada guru yang ditahan usai bentrokan terjadi.
Guru SD dan TK, di Kota Rio de Janeiro telah mogok mengajar selama 46 hari. Mereka menolak rencana Dewan Kota dalam pembahasan kenaikan upah, karena dianggap hanya menguntungkan tujuh persen dari semua guru yang ada.
”Kenaikan upah yang direncanakan hanya akan berlaku untuk guru yang bekerja 40 jam seminggu, yang jumlahnya kecil,” kata seorang guru pendidikan jasmani, Daniel Raposo, 28. Menurutnya, sebagian besar guru yang produktif hanya mendapat upah USD11 per jam.
(mas)