Pekan depan, gudang senjata kimia Suriah digeledah
A
A
A
Sindonews.com – Para pengawas dan ahli senjata kimia dunia, mulai menggeledah gudang persediaan senjata kimia Suriah pada Selasa (1/10/2013), pekan depan. Organisasi Anti-Senjata Kimia (OPCW) juga dilibatkan dalam inspeksi itu.
Para ahli senjata kimia dunia, sudah membuat konsep perjanjian perihal jadwal inspeksi ke Suriah. OPCW, bahkan diberi wewenang khusus untuk menggeledah gudang senjata kimia di luar dari data yang diberikan Pemerintah Suriah sebelumnya.
Dewan Eksekutif 41,anggota OPCW, akan ikut membahas resolusi pelucutan senjata kimia Suriah, yang akan digelar Jumat (27/9/2013), pukul 20.00 malam ini.
Inspeksi gudang senjata kimia Suriah juga untuk menindaklanjuti laporan badan-badan intelijen Barat, yang meyakini sekitar 1.000 ton sarin, mustard dan agen saraf VX, tersebar di puluhan lokasi di Suriah. Seorang pejabat OPCW, mengatakan tim pengawas dunia itu akan berangkat Senin (30/9/2013).
OPCW, mengutip Reuters, didirikan untuk menegakkan Konvensi Senjata Kimia 1997. Organisasi itu memiliki anggaran tahunan di bawah USD100 juta , dan memiliki kurang dari 500 staf.
Suriah diinstruksikan untuk memberikan akses dan jaminan keamanan untuk inspektur. ” Segera dan akses (tim inspektur) tidak terkekang ke semua situs,” bunyi perjanjian yang disepakti tim inspektur senjata kimia dunia.
Inspektur OPCW memiliki waktu 30 hari untuk mengunjungi semua situs senjata kimia Suriah. Namun, dalam perjanjian itu, belum jelas bagaimana cara penghancuran senjata kimia Suriah. Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sendiri diberi waktu sampai pertengahan 2014 untuk memusnahkan semua senjata kimianya.
Dalam perjanjian tersebut, Pemerintah Suriah diminta menunjuk orang dari kubu rezim Assad untuk menunjukkan situs-situs senjata kimia.
Para ahli senjata kimia dunia, sudah membuat konsep perjanjian perihal jadwal inspeksi ke Suriah. OPCW, bahkan diberi wewenang khusus untuk menggeledah gudang senjata kimia di luar dari data yang diberikan Pemerintah Suriah sebelumnya.
Dewan Eksekutif 41,anggota OPCW, akan ikut membahas resolusi pelucutan senjata kimia Suriah, yang akan digelar Jumat (27/9/2013), pukul 20.00 malam ini.
Inspeksi gudang senjata kimia Suriah juga untuk menindaklanjuti laporan badan-badan intelijen Barat, yang meyakini sekitar 1.000 ton sarin, mustard dan agen saraf VX, tersebar di puluhan lokasi di Suriah. Seorang pejabat OPCW, mengatakan tim pengawas dunia itu akan berangkat Senin (30/9/2013).
OPCW, mengutip Reuters, didirikan untuk menegakkan Konvensi Senjata Kimia 1997. Organisasi itu memiliki anggaran tahunan di bawah USD100 juta , dan memiliki kurang dari 500 staf.
Suriah diinstruksikan untuk memberikan akses dan jaminan keamanan untuk inspektur. ” Segera dan akses (tim inspektur) tidak terkekang ke semua situs,” bunyi perjanjian yang disepakti tim inspektur senjata kimia dunia.
Inspektur OPCW memiliki waktu 30 hari untuk mengunjungi semua situs senjata kimia Suriah. Namun, dalam perjanjian itu, belum jelas bagaimana cara penghancuran senjata kimia Suriah. Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sendiri diberi waktu sampai pertengahan 2014 untuk memusnahkan semua senjata kimianya.
Dalam perjanjian tersebut, Pemerintah Suriah diminta menunjuk orang dari kubu rezim Assad untuk menunjukkan situs-situs senjata kimia.
(esn)