Rusia tidak akan bergabung dengan Perjanjian Perdagangan Senjata
A
A
A
Sindonews.com – Rusia tidak akan bergabung dengan Perjanjian Perdagangan Senjata PBB (ATT), sebelum cacat dalam perjanjian itu dihapus. Demikian ditegaskan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, Kamis (26/9/2013), di Pameran Senjata Rusia yang diselenggarakan di Nizhni Tagil, Ural.
"Kami telah mengusulkan untuk membuat amandemen perjanjian guna membawa perjanjian ini sesuai dengan hukum internasional," kata Ryabkov, seperti dikutip dari kantor berita Interfax. “Sejauh ini, baik Uni Eropa maupun NATO ingin mendengar kami,” lanjutnya.
Menurut Ryabkov, Perjanjian Perdagangan Senjata PBB memiliki banyak cacat, yang dapat mengakibatkan transfer ilegal senjata "untuk sejumlah negara tertentu”. “Moskow akan membuat keputusan akhir, tergantung pada ketika perjanjian mulai berlaku dan ketika konferensi pertama yang mengulas klausul yang akan berlangsung," lanjutnya.
Sebelumnya pada Rabu (25/9/2013), Amerika Serikat telah menandatangani Perjanjian Perdagangan Senjata PBB di sela-sela sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York, AS.
"Kami telah mengusulkan untuk membuat amandemen perjanjian guna membawa perjanjian ini sesuai dengan hukum internasional," kata Ryabkov, seperti dikutip dari kantor berita Interfax. “Sejauh ini, baik Uni Eropa maupun NATO ingin mendengar kami,” lanjutnya.
Menurut Ryabkov, Perjanjian Perdagangan Senjata PBB memiliki banyak cacat, yang dapat mengakibatkan transfer ilegal senjata "untuk sejumlah negara tertentu”. “Moskow akan membuat keputusan akhir, tergantung pada ketika perjanjian mulai berlaku dan ketika konferensi pertama yang mengulas klausul yang akan berlangsung," lanjutnya.
Sebelumnya pada Rabu (25/9/2013), Amerika Serikat telah menandatangani Perjanjian Perdagangan Senjata PBB di sela-sela sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York, AS.
(esn)