Perang berkecamuk, jutaan anak Suriah terancam kurang gizi
A
A
A
Sindonews.com - Organisasi bantuan internasional Save The Children, mengatakan, jutaan anak di Suriah terancam kekurangan gizi. Pasalnya, perang sipil yang hampir berlangsung tiga tahun mengacaukan produksi pangan di negara itu.
Save the Children mengatakan, dari empat juta anak di Suriah, lebih dari separuhnya tidak dapat membeli makanan yang cukup. Sebab, ribuan “zona hidup” telah terputus akibat perang saudara yang terus berkecamuk di negara pimpinan Bashar al-Assad tersebut. Organisasi yang berbasis di Amerika Serikat itu, khawatir jutaan anak di Suriah dilanda kelaparan.
Dari data yang mereka miliki, saat ini satu dari 20 anak di sekitar Damaskus mengalami malnutirisi atau kekurangan gizi yang parah. Sementara itu, Program Pangan PBB siap masuk ke Suriah, untuk menyalurkan bantuan. Syaratnya, baik rezim Assad maupun pihak pemberontak harus melakukan gencatan senjata untuk menjamin keselamatan pekerja PBB.
”Jadi, ini adalah kesempatan bagi kita yang diharapkan bisa mengatasi rintangan,” kata Kepala Program Pangan Dunia PBB(WFP), Ertharin Cousin, seperti dikutip Fox News, Selasa (24/9/2013).
”Ketika Anda berbicara tentang penghentian permusuhan untuk memungkinkan akses bagi tim investigasi senjata kimia, maka juga harus ada penghentian permusuhan, agar para pekerja kemanusiaan kami bisa masuk ke sana,” ujar Cousin.
Koalisi Oposisi Suriah menuduh pasukan pemerintah terus memperketat pengepungan selama sebulan terakhir di Ghouta, Damaskus. ”(Pengepungan) pasukan Assad membuat orang-orang kelaparan sampai mati di daerah-daerah,” klaim oposisi dalam sebuah pernyataan.
Save the Children mengatakan, dari empat juta anak di Suriah, lebih dari separuhnya tidak dapat membeli makanan yang cukup. Sebab, ribuan “zona hidup” telah terputus akibat perang saudara yang terus berkecamuk di negara pimpinan Bashar al-Assad tersebut. Organisasi yang berbasis di Amerika Serikat itu, khawatir jutaan anak di Suriah dilanda kelaparan.
Dari data yang mereka miliki, saat ini satu dari 20 anak di sekitar Damaskus mengalami malnutirisi atau kekurangan gizi yang parah. Sementara itu, Program Pangan PBB siap masuk ke Suriah, untuk menyalurkan bantuan. Syaratnya, baik rezim Assad maupun pihak pemberontak harus melakukan gencatan senjata untuk menjamin keselamatan pekerja PBB.
”Jadi, ini adalah kesempatan bagi kita yang diharapkan bisa mengatasi rintangan,” kata Kepala Program Pangan Dunia PBB(WFP), Ertharin Cousin, seperti dikutip Fox News, Selasa (24/9/2013).
”Ketika Anda berbicara tentang penghentian permusuhan untuk memungkinkan akses bagi tim investigasi senjata kimia, maka juga harus ada penghentian permusuhan, agar para pekerja kemanusiaan kami bisa masuk ke sana,” ujar Cousin.
Koalisi Oposisi Suriah menuduh pasukan pemerintah terus memperketat pengepungan selama sebulan terakhir di Ghouta, Damaskus. ”(Pengepungan) pasukan Assad membuat orang-orang kelaparan sampai mati di daerah-daerah,” klaim oposisi dalam sebuah pernyataan.
(esn)