Israel geram, Iran berupaya 'mesra' dengan AS
A
A
A
Sindonews.com – Upaya Iran membangun rekonsiliasi dengan dunia, terutama Amerika Serikat membuat Pemerintah Israel geram. Seorang menteri yang mewakili Israel untuk PBB, Yuval Steinitz, mengaku prihatin terkait rencana pertemuan Presiden Iran Hassan Rouhani dengan Presiden AS Barack Obama pekan ini.
Pemerintah Israel curiga, gelagat Rouhani yang mengumbar senyum untuk menunjukkan sikap moderatnya, sebagai tipu muslihat untuk menutupi program nuklir Teheran. Para pejabat AS, mengatakan pertemuan Rouhani dan Obama kemungkinan digelar pekan ini, setelah lebih dari tiga dekade AS dan Iran terlibat permusuhan.
Steinitz, yang berada di forum PBB, di New York, berkomentar sinis perihal rencana pertemuan Rouhani dan Obama. Ditanya, apakah pemimpin AS dan Iran itu akan berjabat tangan ketika bertemu, Steinitz menjawab; ”Saya harap tidak, saya tidak tahu."
”Tapi yang benar-benar penting adalah bukan hanya kata-kata dan penampilan. Yang penting adalah tindakan. Yang penting resolusi,” ujar Steinitz kepada Radio Tentara Israel, Selasa (24/9/2013), seperti dikutip Reuters.
”Dan saya sangat berharap bahwa seluruh dunia, dan terutama di antara mereka Amerika Serikat, akan berkata , ‘Oke’(setuju resolusi untuk Iran) , itu bagus untuk senyum (Rouhani), dan retorika baru,” lanjut Steinitz.
Iran telah menolak beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan untuk membatasi proyek nuklirnya. Teheran bersikeras program nuklirnya untuk tujuan damai. Tapi, Israel tetap tidak percaya dengan klaim itu.
”Rouhani ingin menipu, dan beberapa negara di dunia ingin ditipu. Peran kecil Israel adalah untuk menjelaskan kebenaran dan tentang pelanggaran itu, itulah apa yang kita lakukan untuk yang terbaik, semampu kita. Ini adalah perjuangan panjang,” imbuh Steinitz.
Pemerintah Israel curiga, gelagat Rouhani yang mengumbar senyum untuk menunjukkan sikap moderatnya, sebagai tipu muslihat untuk menutupi program nuklir Teheran. Para pejabat AS, mengatakan pertemuan Rouhani dan Obama kemungkinan digelar pekan ini, setelah lebih dari tiga dekade AS dan Iran terlibat permusuhan.
Steinitz, yang berada di forum PBB, di New York, berkomentar sinis perihal rencana pertemuan Rouhani dan Obama. Ditanya, apakah pemimpin AS dan Iran itu akan berjabat tangan ketika bertemu, Steinitz menjawab; ”Saya harap tidak, saya tidak tahu."
”Tapi yang benar-benar penting adalah bukan hanya kata-kata dan penampilan. Yang penting adalah tindakan. Yang penting resolusi,” ujar Steinitz kepada Radio Tentara Israel, Selasa (24/9/2013), seperti dikutip Reuters.
”Dan saya sangat berharap bahwa seluruh dunia, dan terutama di antara mereka Amerika Serikat, akan berkata , ‘Oke’(setuju resolusi untuk Iran) , itu bagus untuk senyum (Rouhani), dan retorika baru,” lanjut Steinitz.
Iran telah menolak beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan untuk membatasi proyek nuklirnya. Teheran bersikeras program nuklirnya untuk tujuan damai. Tapi, Israel tetap tidak percaya dengan klaim itu.
”Rouhani ingin menipu, dan beberapa negara di dunia ingin ditipu. Peran kecil Israel adalah untuk menjelaskan kebenaran dan tentang pelanggaran itu, itulah apa yang kita lakukan untuk yang terbaik, semampu kita. Ini adalah perjuangan panjang,” imbuh Steinitz.
(esn)