Gara-gara agen nakal, 11 TKW Indonesia tiba di Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Di saat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI terus berkoordinasi dengan KBRI Damaskus dan KBRI Beirut untuk mengupayakan pemulangan warga negara Indonesia (WNI) di Suriah, ternyata justru masih ada Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonnnesia yang masuk ke Suriah. Sebanyak 11 TKW dikirim ke Suriah, mereka semua menjadi korban agen nakal yang dengan sengaja mengirim TKW ke Suriah lewat rute ilegal.
"Agen nakal yang menyalurkan TKW tersebut bernama Bungawati, dia mantan TKW. Sementara penerima TKW Indonesia di sana bernama Amir al-rasyi, pemilik agen Samir al Kawwa yang lebih dikenal dengan sebutan dolphin," ungkap pejabat fungsional Direktorat PWNI & BHI Kemlu RI, Rahmat Hindiarta, pada sesi media gathering, di Kemlu, Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Rahmat mengatakan, motif pengiriman TKW tersebut tak lain adalah uang, meski tahu telah dilarang tapi mereka tidak ingin merugi. Para TKW yang berangkat menuju Suriah dibohongi pihak agen. Mereka dijanjikan untuk berkerja di Dubai, Malaysia, dan wilayah damai lainnya.
"Para TKW tidak segera tiba ke Suriah, tapi mereka transit ke beberapa tempat. TKW tersebut kemudian diberi tiket untuk pergi ke Suriah. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa keluar dari Suriah," terang Rahmat yang baru saja kembali dari Suriah Juli lalu.
Upaya pemulangan TKW ini terhambat masalah izin dari majikan, para majikan enggan memberikan izin karena mereka telah mengelurkan uang dari USD 8-10 ribu. Mereka mengizinkan para TKW untuk pulang, tapi menuntut agar uang mereka dikembalikan.
Uang ganti rugi yang diminta para majikan terlalu besar, sementara pemerintah Indonesia hanya menyediakan USD 100 dolar. Namun, Pihak KBRI terus berusaha membebaskan para TKW.
"Agen nakal yang menyalurkan TKW tersebut bernama Bungawati, dia mantan TKW. Sementara penerima TKW Indonesia di sana bernama Amir al-rasyi, pemilik agen Samir al Kawwa yang lebih dikenal dengan sebutan dolphin," ungkap pejabat fungsional Direktorat PWNI & BHI Kemlu RI, Rahmat Hindiarta, pada sesi media gathering, di Kemlu, Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Rahmat mengatakan, motif pengiriman TKW tersebut tak lain adalah uang, meski tahu telah dilarang tapi mereka tidak ingin merugi. Para TKW yang berangkat menuju Suriah dibohongi pihak agen. Mereka dijanjikan untuk berkerja di Dubai, Malaysia, dan wilayah damai lainnya.
"Para TKW tidak segera tiba ke Suriah, tapi mereka transit ke beberapa tempat. TKW tersebut kemudian diberi tiket untuk pergi ke Suriah. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa keluar dari Suriah," terang Rahmat yang baru saja kembali dari Suriah Juli lalu.
Upaya pemulangan TKW ini terhambat masalah izin dari majikan, para majikan enggan memberikan izin karena mereka telah mengelurkan uang dari USD 8-10 ribu. Mereka mengizinkan para TKW untuk pulang, tapi menuntut agar uang mereka dikembalikan.
Uang ganti rugi yang diminta para majikan terlalu besar, sementara pemerintah Indonesia hanya menyediakan USD 100 dolar. Namun, Pihak KBRI terus berusaha membebaskan para TKW.
(esn)