Perang sipil Suriah alami jalan buntu

Jum'at, 20 September 2013 - 09:26 WIB
Perang sipil Suriah...
Perang sipil Suriah alami jalan buntu
A A A
Sindonews.com -Pemerintah Suriah menyatakan, perang saudara yang melanda negeri itu telah mengalami jalan buntu. Pemerintah Bashar al-Assad pun akan menyerukan gencatan senjata sebagai langkah untuk memulai perundingan damai kedua di Jenewa.

Pernyataan itu, disampaikan Wakil Perdana Menteri Suriah, Qadri Jamil kepadaThe Guardian, Kamis (19/2/2013).”Baik oposisi bersenjata maupun

rezimmengklaimmampu mengalahkanpihak lain,”katanya.”Inikekuatan yang seimbang dantidak akan berubah untuk sementara waktu."

Jamil, yang sebenarnya bukan dari Partai Baath (partai kubu Assad), bersirkeras, pernyataannya itu mewakili Pemerintah Suriah.

Menurutnya,jika pembicaraan damai Jenewayanglama tertunda dihidupkan kembali, pemerintah akan mengusulkan gencatan senjatayang diawasi negara lain yang netral. Cara itu, katanya, menjadi solusi untuk mengakhiri perang sipil tanpa campur tangan pihak luar.

”Dalam rangka mewujudkan reformasiyangprogresif,kita perlu Barat dan semua orang yang terlibat di Suriah untuk turun bahu-membahu membantukita,” ujarnya.

Kata Jamil, perang sipil di Suriah saat ini telah menelan biaya sekitarUSD100 miliar. "(Untuk) mencegah intervensi eksternal, maka gencatan senjata dan peluncuran sebuah proses politik secara damai, demokratis dan tanpa intervensi asing harus dilakukan guna menentukan nasib rakyat Suriah,” kata Jamil saat ditanya apakah yang akan diusulkan oleh Pemerintah Suriah jika KTT ke-2 di Jenewa digelar.

Jamil bersikeras bahwa, Presiden Bashar al-Assad tidak mau mundur dari jabatannya. Namun, Pemilihan Presiden 2014 nanti akan menjadi penentu yang sebenarnya. ”Tidak ada seorangpun yang takut bahwa rezim yang memimpin saat ini akan terus berlanjut,” kata Jamil.

Dia lantas menyerukan masyarakat internasional untuk merangkul Suriah dan membiarkan Pemerintah Suriah melaksanakan reformasi secara progresif.

Seperti diketahui, Amerika Serikat dan Rusia telah mengajak Pemerintah Suriah dan perwakilan pemberontak untuk ikut KTT ke-2 di Jenewa. Pemerintah Suriah setuju untuk hadir, namun pemberontak menolak menghadirinya, kecuali Assad mengundurkan diri.
(esn)
Berita Terkait
Tenda Permukiman Keluarga...
Tenda Permukiman Keluarga Terlantar yang Dikuasai Pemberontak Ditembaki Pasukan Suriah
Pasukan Suriah Serang...
Pasukan Suriah Serang Qardaha, Bentrokan Sengit di Latakia dan Tartous
Gempuran Serangan Udara...
Gempuran Serangan Udara di Idlib, 21 Warga Tewas
Presiden Iran Minta...
Presiden Iran Minta Negara-negara Islam Bantu Suriah Hadapi Pemberontak
9 Negara Pemasok Senjata...
9 Negara Pemasok Senjata Tentara Suriah
Pemberontak Kuasai Aleppo,...
Pemberontak Kuasai Aleppo, Pasukan Bashar al-Assad Mundur
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
52 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved