Pembantai 12 orang di markas AL AS alami gangguan mental

Rabu, 18 September 2013 - 10:17 WIB
Pembantai 12 orang di markas AL AS alami gangguan mental
Pembantai 12 orang di markas AL AS alami gangguan mental
A A A
Sindonews.com – Aaron Alexis, 34, yang mengumbar tembakan di markas Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) hingga menewaskan 12 orang, ternyata mengalami gangguan mental. Mantan marinir AS yang ditembak mati usai mengumbar tembakan itu, diketahui pernah dirawat karena mengalami paranioa.

Gejala penyakit itu, salah satunya kerap mendengar suara-suara aneh dan susah tidur. Kondisi gangguan mental yang dialami Alexis itu, diungkapkan pejabat di Navy Seal, Washington DC, seperti dikutip Associated Press.

Sejumlah media AS menulis, bahwa pada Agustus 2013, Alexis pernah mengunjungi deprtemen yang menangani masalah kondisi para veteran AS. Tujuannya, dia ingin mencari bantuan psikologis.

Pada bulan itu, Alexis juga menelpon polisi dari sebuah hotel di negara bagian Rhode Island, AS, bahwa dia mendengar suara-suara aneh. Menurut laporan terbaru dari polisi, dia sebelum melakukan aksi brutalnya, sempat bercerita kepada petugas, bahwa dia merasa diikuti orang, dan menerima semacam getaran ke dalam tubuhnya.

Alexis, bahkan sempat dua kali pindah hotel, hanya untuk menghindari kecemasannya yang merasa dikuntit orang. ”Dia menggunakan mesin semacam microwave, untuk menghentikan penyakit susah tidurnya,” tulis BBC, mengutip keterangan petugas.

Sekretaris AL, Ray Mabus, telah memerintahkan peninjauan kondisi fisik dari semua anggota AL dan semua korps marinir.
Selain menembak mati 12 orang, dia juga menembak satu polisi dan dua perempuan warga sipil yang diharapkan bisa bertahan hidup. Lima orang lainnya juga mengalami luka ringan dalam insiden Senin (16/9/2013) pagi.

”Ini benar-benar sulit untuk percaya bahwa seseorang dengan catatan seperti itu bisa mendapatkan izin masuk ke pangkalan (markas) AL,” kata Walikota Washington DC, Vincent Gray, kepada CNN.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5634 seconds (0.1#10.140)