Ini profil lengkap penyerang markas AL AS pembantai 12 orang
A
A
A
Sindonews.com – Penembakan brutal di markas Angkatan Laut (AL) AS, menewaskan 12 orang kemarin (16/9/2013). Si penembak brutal, Aaron Alexis, 34, akhirnya ditembak mati dalam baku tembak. Siapa sebenarnya sosok Alexis itu, hingga nekat menyerbu markas AL?
Dari berbagai data, terungkap jika Alexis adalah seorang veteran militer AS. Alexis merupakan warga AS keturunan Afrika. Dia baru saja memeluk agama Budha, dan berhasrat ingin pindah ke Asia.
Meskipun motif penembakan brutal Alexis belum jelas, FBI mencurigai ada masa lalu Alexis yang bermasalah, dan akhirnya melampiaskannya dengan mengumbar tembakan ke markas AL yang menewaskan 12 orang.
Aaron Alexis, menurut FBI, lahir pada tahun 1979 di Kota New York. Ia dibesarkan di Borough Brooklyn oleh orang tuanya. Hal itu disampaikan bibi Alexis kepada Washington Post, Selasa (17/9/2013).
Para pejabat pertahanan, mengatakan Alexis telah bergabung di AL, sebagai marinir cadangan pada tahun 2007. Setelah pelatihan di Illinois, dia telah dipindah ke Fort Worth, Texas, di mana, dia bekerja di armada untuk mendukung logistik skuadron.
Karir militernya, pada Desember 2009 tercatat berpangkat bintara kelas III. Itu merupakan pangkat tertinggi dalam marinir cadangan. Alexis pernah meraih Penghargaan Nasional Layanan Pertahanan, dan Penghargaan Layanan Perang Melawan Terorisme Global selama bertugas. Kedua penghargaan itu diberikan untuk sejumlah anggota militer AS yang bertugas sejak serangan teroris pada 11 Sepetember 2001.
Alexis berhenti sebagai marinir pada Januari 2011. Meskipun alasan pengunduran dirinya diterima, tapi seorang perwira militer yang menolak ditulis namanya, mengatakan kepada media AS, bahwa, ada serangkaian masalah yang dihadapi Alexis.
Sejak meninggalkan AL, Alexis pernah bekerja di sebuah restoran Thailand, di Fort Worth. Pada saat penembakan, Alexis tercatat sebagai subkontraktor yang bekerja pada jaringan internet AL, dan berhak memasuki markas AL di Washington.
Mantan teman sekamar Alexis, di Fort Worth, yang menggambarkan sosok Alexis sebagai sahabat yang baik, kaget mendengar berita penembakan brutal yang dilakukan Alexis. ”Saya tidak berpikir dia akan melakukan ini," kata Nutpisit Suthamtewakul, pemilik restoran Happy Bowl Thai restoran, di mana Alexis telah bekerja. ”Dia punya pistol, tapi saya tidak berpikir dia itu bodoh, lanjut Suthamtewakul.
Dari berbagai data, terungkap jika Alexis adalah seorang veteran militer AS. Alexis merupakan warga AS keturunan Afrika. Dia baru saja memeluk agama Budha, dan berhasrat ingin pindah ke Asia.
Meskipun motif penembakan brutal Alexis belum jelas, FBI mencurigai ada masa lalu Alexis yang bermasalah, dan akhirnya melampiaskannya dengan mengumbar tembakan ke markas AL yang menewaskan 12 orang.
Aaron Alexis, menurut FBI, lahir pada tahun 1979 di Kota New York. Ia dibesarkan di Borough Brooklyn oleh orang tuanya. Hal itu disampaikan bibi Alexis kepada Washington Post, Selasa (17/9/2013).
Para pejabat pertahanan, mengatakan Alexis telah bergabung di AL, sebagai marinir cadangan pada tahun 2007. Setelah pelatihan di Illinois, dia telah dipindah ke Fort Worth, Texas, di mana, dia bekerja di armada untuk mendukung logistik skuadron.
Karir militernya, pada Desember 2009 tercatat berpangkat bintara kelas III. Itu merupakan pangkat tertinggi dalam marinir cadangan. Alexis pernah meraih Penghargaan Nasional Layanan Pertahanan, dan Penghargaan Layanan Perang Melawan Terorisme Global selama bertugas. Kedua penghargaan itu diberikan untuk sejumlah anggota militer AS yang bertugas sejak serangan teroris pada 11 Sepetember 2001.
Alexis berhenti sebagai marinir pada Januari 2011. Meskipun alasan pengunduran dirinya diterima, tapi seorang perwira militer yang menolak ditulis namanya, mengatakan kepada media AS, bahwa, ada serangkaian masalah yang dihadapi Alexis.
Sejak meninggalkan AL, Alexis pernah bekerja di sebuah restoran Thailand, di Fort Worth. Pada saat penembakan, Alexis tercatat sebagai subkontraktor yang bekerja pada jaringan internet AL, dan berhak memasuki markas AL di Washington.
Mantan teman sekamar Alexis, di Fort Worth, yang menggambarkan sosok Alexis sebagai sahabat yang baik, kaget mendengar berita penembakan brutal yang dilakukan Alexis. ”Saya tidak berpikir dia akan melakukan ini," kata Nutpisit Suthamtewakul, pemilik restoran Happy Bowl Thai restoran, di mana Alexis telah bekerja. ”Dia punya pistol, tapi saya tidak berpikir dia itu bodoh, lanjut Suthamtewakul.
(esn)