Pakai helikopter, militer Filipina gempur MNLF
A
A
A
Sindonews.com - Militer Filipina meluncurkan serangan dari udara terhadap pemberontak Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), pada pertempuran yang memasuki hari kedelapan, Senin (16/9/2013). Para tentara Filipina menyerang dengan menggunakan helikopter di wilayah Zamboanga.
”Serangan udara oleh Angkatan Udara (AU) Filipina sedang berlangsung,” kata Pemerintah Kota Zamboanga, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Fox News . ”Ini adalah bagian dari operasi militer di daerah,” lanjut pernyataan pemerintah.
Sebelumnya, militer Filipina, mengklaim posisi mereka sudah dalam tahap mengalahkan pemberontak MNLF. Namun, para gerilyawan MNLF menjadikan warga sipil sebagai tameng dan terus menembaki tentara Filipina.
Pihak militer mengatakan, sekitar 100 gerilyawan MNLF masih terlibat baku tembak dengan pasukan Filipina di dua desa, di Zamboanga. ”Mereka masih memiliki amunisi dan mereka terus menembaki kami,” kata juru bicara Angkatan Bersenjata, Letnan Kolonel Ramon Zagala.
Menurutnya, serangan militer Filipina telah berhasil. ”Kami tahu pasti, bahwa akhir dari pertempuran sudah dekat, dan mereka mencoba untuk melarikan diri. Beberapa dari mereka mungkin mencoba untuk menyamar sebagai warga sipil, sehingga sangat penting, para tetua desa membantu kami mengidentifikasi mereka yang bukan warganya,” ujar Zagala.
MNLF telah berjuang sejak tahun 1970, untuk mendirikan sebuah negara independen atau otonom di selatan Filipina. Diperkirakan 150.000 orang telah tewas dalam pertempuran antara gerilyawan MNLF dan tentara Filipina dalam satu dasawarsa.
Insiden terbaru di Zamboanga, telah menewaskan 51 gerilyawan MNLF. Sedangkan dari pihak militer, kata Zagala, ada enam tentara yang tewas. Kemudian, dari warga sipil ada empat orang yang tewas.
”Serangan udara oleh Angkatan Udara (AU) Filipina sedang berlangsung,” kata Pemerintah Kota Zamboanga, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Fox News . ”Ini adalah bagian dari operasi militer di daerah,” lanjut pernyataan pemerintah.
Sebelumnya, militer Filipina, mengklaim posisi mereka sudah dalam tahap mengalahkan pemberontak MNLF. Namun, para gerilyawan MNLF menjadikan warga sipil sebagai tameng dan terus menembaki tentara Filipina.
Pihak militer mengatakan, sekitar 100 gerilyawan MNLF masih terlibat baku tembak dengan pasukan Filipina di dua desa, di Zamboanga. ”Mereka masih memiliki amunisi dan mereka terus menembaki kami,” kata juru bicara Angkatan Bersenjata, Letnan Kolonel Ramon Zagala.
Menurutnya, serangan militer Filipina telah berhasil. ”Kami tahu pasti, bahwa akhir dari pertempuran sudah dekat, dan mereka mencoba untuk melarikan diri. Beberapa dari mereka mungkin mencoba untuk menyamar sebagai warga sipil, sehingga sangat penting, para tetua desa membantu kami mengidentifikasi mereka yang bukan warganya,” ujar Zagala.
MNLF telah berjuang sejak tahun 1970, untuk mendirikan sebuah negara independen atau otonom di selatan Filipina. Diperkirakan 150.000 orang telah tewas dalam pertempuran antara gerilyawan MNLF dan tentara Filipina dalam satu dasawarsa.
Insiden terbaru di Zamboanga, telah menewaskan 51 gerilyawan MNLF. Sedangkan dari pihak militer, kata Zagala, ada enam tentara yang tewas. Kemudian, dari warga sipil ada empat orang yang tewas.
(esn)