Liga Arab sambut positif kesepakatan AS & Rusia soal krisis Suriah
A
A
A
Sindonews.com –Kepala Liga Arab, Nabil al-Arabi, kemarin (15/9/2013), menyambut positif kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia soal senjata kimia Suriah. Tanggapan itu datang sehari, setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, membuat kesepakatan terkait penyerahan senjata kimia Suriah.
"Kesepakatan ini akan menjadi sebuah langkah maju, yang akan membuat Suriah lebih dekat dengan solusi politik," ungkap Arabi dalam sebuah pernyataan.
Arabi sebelumnya menyebut bahwa Pemerintahan Suriah harus "bertanggungjawab penuh" atas serangan kimia mematikan di pinggiran Ibu Kota Damaskus, pada 21 Agustus lalu. "Mereka yang mendukung serangan kimia di Suriah harus menghadapi keadilan internasional," ungkap Arabi.
Dia menekankan perlunya untuk meluncurkan inisiatif gencatan senjata di seluruh wilayah Suriah dan mengadopsi langkah guna mengawasi dan menciptakan kondisi yang mendukung terwujudnya solusi politik.
Seperti diketahui, Menlu AS dan Rusia mencapai kesepakatan setelah tiga hari melakukan pembicaraan terkait penyerahan senjata kimia Suriah. Setidaknya, ada enam poin kesepakatan yang dihasilkan dalam diplomasi yang berakhir Sabtu pekan lalu. Salah satunya, kedua pihak sepakat, bahwa, senjata kimia Suriah harus dimusnahkan pada pertengahan 2014.
Namun, Suriah diwajibkan menyerahkan daftar lengkap stok senjata kimianya, hanya dalam waktu seminggu. Jika Suriah tidak memenuhi kesepakatan itu, maka resolusi PBB akan ditegakkan, yang di dalamnya termasuk ancaman sanksi atau penggunaan kekuatan militer.
"Kesepakatan ini akan menjadi sebuah langkah maju, yang akan membuat Suriah lebih dekat dengan solusi politik," ungkap Arabi dalam sebuah pernyataan.
Arabi sebelumnya menyebut bahwa Pemerintahan Suriah harus "bertanggungjawab penuh" atas serangan kimia mematikan di pinggiran Ibu Kota Damaskus, pada 21 Agustus lalu. "Mereka yang mendukung serangan kimia di Suriah harus menghadapi keadilan internasional," ungkap Arabi.
Dia menekankan perlunya untuk meluncurkan inisiatif gencatan senjata di seluruh wilayah Suriah dan mengadopsi langkah guna mengawasi dan menciptakan kondisi yang mendukung terwujudnya solusi politik.
Seperti diketahui, Menlu AS dan Rusia mencapai kesepakatan setelah tiga hari melakukan pembicaraan terkait penyerahan senjata kimia Suriah. Setidaknya, ada enam poin kesepakatan yang dihasilkan dalam diplomasi yang berakhir Sabtu pekan lalu. Salah satunya, kedua pihak sepakat, bahwa, senjata kimia Suriah harus dimusnahkan pada pertengahan 2014.
Namun, Suriah diwajibkan menyerahkan daftar lengkap stok senjata kimianya, hanya dalam waktu seminggu. Jika Suriah tidak memenuhi kesepakatan itu, maka resolusi PBB akan ditegakkan, yang di dalamnya termasuk ancaman sanksi atau penggunaan kekuatan militer.
(esn)