ICRC butuh sokongan untuk perlancar distribusi bantuan di Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyerukan kepada Amerika Serikat (AS) dan Rusia untuk juga mengatasi hambatan dalam penyaluran bantuan di Suriah. Menurut ICRC, selama ini pihak-pihak yang bertikai di Suriah menghambat distribusi bantuan bagi korban terluka di wilayah yang dikuasai Pasukan pemerintah dan pemberontak Suriah.
“Pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak oposisi, keduanya mencegah bantuan medis bagi korban sakit dan terluka,” jelas Presiden ICRC, Peter Maurer, Rabu (11/9/2013), seperti dikutip dari Reuters. "Kami membutuhkan dukungan politik dan diplomatik untuk melakukan aksi kemanusiaan," lanjut Maurer.
Seruan ini dilayangkan ICRC, satu hari sebelum digelarnya pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menlu Rusia, Sergei Lavrov di Kota Jenewa, Swiss. Pertemuan dua Menlu ini dilakukan untuk membahas usulan Rusia soal penyerahan senjata kimia Suriah dan menempatkan senjata-senjata itu di bawah kontrol internasional.
Akibat perang saudara di Suriah yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun, PBB menyebut korban jiwa telah menyentuh angka lebih dari 100 ribu orang. Selain itu, sekitar dua juta warga Suriah melarikan diri ke sejumlah negara tetangga untuk menghindari konflik di negara mereka.
Menurut perkiraan PBB, pada akhir Agustus lalu, jumlah warga Suriah yang terdaftar sebagai pengungsi adalah 200 ribu di Irak , 520 ribu di Yordania, sekitar 720 ribu di Libanon, dan 464 ribu di Turki.
“Pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak oposisi, keduanya mencegah bantuan medis bagi korban sakit dan terluka,” jelas Presiden ICRC, Peter Maurer, Rabu (11/9/2013), seperti dikutip dari Reuters. "Kami membutuhkan dukungan politik dan diplomatik untuk melakukan aksi kemanusiaan," lanjut Maurer.
Seruan ini dilayangkan ICRC, satu hari sebelum digelarnya pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menlu Rusia, Sergei Lavrov di Kota Jenewa, Swiss. Pertemuan dua Menlu ini dilakukan untuk membahas usulan Rusia soal penyerahan senjata kimia Suriah dan menempatkan senjata-senjata itu di bawah kontrol internasional.
Akibat perang saudara di Suriah yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun, PBB menyebut korban jiwa telah menyentuh angka lebih dari 100 ribu orang. Selain itu, sekitar dua juta warga Suriah melarikan diri ke sejumlah negara tetangga untuk menghindari konflik di negara mereka.
Menurut perkiraan PBB, pada akhir Agustus lalu, jumlah warga Suriah yang terdaftar sebagai pengungsi adalah 200 ribu di Irak , 520 ribu di Yordania, sekitar 720 ribu di Libanon, dan 464 ribu di Turki.
(esn)