Jika diplomasi gagal, AS pastikan serang Suriah

Rabu, 11 September 2013 - 08:54 WIB
Jika diplomasi gagal,...
Jika diplomasi gagal, AS pastikan serang Suriah
A A A
Sindonews.com - Presiden AS, Barack Obama, telah berpidato di stasiun televisi AS semalam (10/9/2013), terkait kebijakan AS terhadap penggunaan senjata kimia di Suriah. Obama memastikan, rencana AS menyerang Suriah akan terjadi jika diplomasi yang digagas Rusia dengan membuat proposal penyerahan senjata kimia Suriah gagal.

Menurut Obama, Pemerintah Suriah jelas bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia yang menewaskan lebih dari 1.000 orang pada bulan lalu. Dia mengatakan AS akan bekerja dengan Rusia untuk proposal yang berisi bujukan agar Suriah menghancurkan stok senjata kimianya.

Dia menyambut baik usulan Rusia sebagai alternatif selain aksi militer. ”Tapi ini terlalu dini untuk mengatakan, apakah tawaran ini akan berhasil,” ujar Obama, seperti dikutip Reuters, Rabu (11/9/2013).

”Setiap perjanjian harus memverifikasi bahwa rezim Assad bisa terus komitmen. Tapi, inisiatif ini memiliki potensi untuk menghapus ancaman senjata kimia tanpa menggunakan kekerasan,” lanjut Obama.

Sementara itu, Rusia telah menolak resolusi yang diusulkan Perancis kepada Dewan Keamanan PBB yang berisi agar Pemerintah Suriah bertanggung jawab atas kepemilikan senjata kimia ditolak Rusia. Inggris, AS, dan Perancis pun curiga Rusia memainkan tipu muslihat untuk melindungi Suriah dari ancaman agresi militer AS.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan setiap rancangan atau resolusi DK PBB yang menyalahkan Suriah tidak dapat diterima. Lavrov mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Laurent Fabius, kemarin (10/9/2013), bahwa mereka tidak akan menerima resolusi yang mengancam Suriah dengan kekuatan militer.

”Lavrov menekankan bahwa usulan resolusi Perancis untuk meminta persetujuan Dewan Keamanan PBB, yang menyalahkan Pemerintah Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia tidak dapat diterima,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip BBC.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7757 seconds (0.1#10.140)