Oposisi Libanon siapkan 500 rudal jika Suriah diserang
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Faksi Penyatuan Libanon, Wiam Wahhab memperingatkan, bahwa ratusan rudal akan menghujani Israel saat Suriah diserang oleh militer asing.
"Satu saja peluru yang ditembakan ke Suriah, maka akan dibalas dengan serangan 500 rudal terhadap Tel Aviv," ungkap Wahhab dalam sebuah wawancara dengan Jadidah Tv, televisi Libanon, Senin (10/9/2013).
"Ini bukan sebuah retorika, saya berbicara tentang sebuah kebenaran dan mengatakan kenyataannya, " imbuh Wahhab. Ia memperingatkan kepada berbagai pihak, bahwa akan ada tindakan balasan terhadap agresi militer ke Suriah.
Tindakan balasan tidak terbatas pada Israel, tetapi juga mencakup Turki dan negara-negara di kawasan lainnya seperti di Teluk Persia yang ikut bekerjasama dengan Washington dalam melancarkan agresi militer ke Suriah.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Libanon, Adnan Mansour, memperingatkan masyarakat internasional, bahwa setiap aksi militer terhadap Suriah yang tidak mendapat dukungan PBB akan membahayakan seluruh komunitas internasional dan menjadi ancaman serius stabilitas dalam negeri Libanon. "Kami tidak akan mengizinkan wilayah udara kami digunakan oleh kekuatan dunia untuk menyerang Suriah," imbuh Mansour.
Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama berencana melancarkan serangan militer ke Suriah. Hal itu dilakukan hanya untuk menghukum rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad atas penggunaan senjata kimia pada 21 Agustus lalu yang telah menewaskan ribuan warga.
Menurutnya, serangan militer AS jika disetujui hanya akan berlangsung singkat, dengan tujuan mencegah agar senjata kimia itu tidak digunakan lagi. Obama pun mengaku telah mendapatkan dukungan dari sejumlah negara untuk melakukan intervensi militer ke Suriah.
"Satu saja peluru yang ditembakan ke Suriah, maka akan dibalas dengan serangan 500 rudal terhadap Tel Aviv," ungkap Wahhab dalam sebuah wawancara dengan Jadidah Tv, televisi Libanon, Senin (10/9/2013).
"Ini bukan sebuah retorika, saya berbicara tentang sebuah kebenaran dan mengatakan kenyataannya, " imbuh Wahhab. Ia memperingatkan kepada berbagai pihak, bahwa akan ada tindakan balasan terhadap agresi militer ke Suriah.
Tindakan balasan tidak terbatas pada Israel, tetapi juga mencakup Turki dan negara-negara di kawasan lainnya seperti di Teluk Persia yang ikut bekerjasama dengan Washington dalam melancarkan agresi militer ke Suriah.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Libanon, Adnan Mansour, memperingatkan masyarakat internasional, bahwa setiap aksi militer terhadap Suriah yang tidak mendapat dukungan PBB akan membahayakan seluruh komunitas internasional dan menjadi ancaman serius stabilitas dalam negeri Libanon. "Kami tidak akan mengizinkan wilayah udara kami digunakan oleh kekuatan dunia untuk menyerang Suriah," imbuh Mansour.
Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama berencana melancarkan serangan militer ke Suriah. Hal itu dilakukan hanya untuk menghukum rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad atas penggunaan senjata kimia pada 21 Agustus lalu yang telah menewaskan ribuan warga.
Menurutnya, serangan militer AS jika disetujui hanya akan berlangsung singkat, dengan tujuan mencegah agar senjata kimia itu tidak digunakan lagi. Obama pun mengaku telah mendapatkan dukungan dari sejumlah negara untuk melakukan intervensi militer ke Suriah.
(esn)