Bocah China yang matanya dicungkil menerima implan
A
A
A
Sindonews.com – Guo Bin, bocah China berusia enam tahun, yang bola matanya dicungkil oleh penyerang beberapa waktu lalu, kini menerima implan mata di sebuah rumah sakit di China selatan. Implan mata atau mata palsu, diberikan setelah dokter mata di Hong Kong secara sukarela memberikan pelayanan pada Guo Bin.
Implan itu mirip bola mata asli yang bisa bergerak seperti mata normal. Namun, tetap saja tidak bisa mengembalikan penglihatan Guo Bin seperti sedia kala.
Seorang asisten pribadi untuk dokter Dennis Shun-Chiu Lam, mengatakan operasi untuk pemasangan implan pada bocah itu dimulai Selasa (10/9/2013) sore, di rumah sakit swasta Lam di Shenzhen.
Polisi di provinsi Shanxi, menetapkan bibi bocah itu, Zhang Huiying sebagai tersangka. Pasalnya, polisi menemukan ada darah anak itu di pakaian Huiyang. Enam hari setelah anak itu diserang , Zhang bunuh diri dengan melompat ke dalam sumur.
Laporan awal menyebutkan, Guo Bin, bersama tersangka ke arah lapangan pada 24 Agustus 2013. Tersangka, kala itu sudah membawa alat yang diduga untuk mengcungkil bola mata anak itu.
Media pemerintah sebelumnya telah menulis laporan, bocah itu diduga kuat sebagai korban sindikat perdagangan organ manusia. Pada saat kejadian, ayah korban mengatakan kepada The Associated Press, bahwa keluarga benar-benar tidak melihat bola mata korban.
The Yanzhao Metropolis Daily, mengutip keterangan ibu korban, mengatakan, keterangan anaknya itu selau berbeda-beda. ”Anak akan mengatakan satu hal pada awalnya dan kemudian hal lain di kemudian hari. Saya bertanya apakah seperti ini (dia mempraktikkan suatu hal), dan dia berkata, ya,” tulis media Cihina tersebut.
Implan itu mirip bola mata asli yang bisa bergerak seperti mata normal. Namun, tetap saja tidak bisa mengembalikan penglihatan Guo Bin seperti sedia kala.
Seorang asisten pribadi untuk dokter Dennis Shun-Chiu Lam, mengatakan operasi untuk pemasangan implan pada bocah itu dimulai Selasa (10/9/2013) sore, di rumah sakit swasta Lam di Shenzhen.
Polisi di provinsi Shanxi, menetapkan bibi bocah itu, Zhang Huiying sebagai tersangka. Pasalnya, polisi menemukan ada darah anak itu di pakaian Huiyang. Enam hari setelah anak itu diserang , Zhang bunuh diri dengan melompat ke dalam sumur.
Laporan awal menyebutkan, Guo Bin, bersama tersangka ke arah lapangan pada 24 Agustus 2013. Tersangka, kala itu sudah membawa alat yang diduga untuk mengcungkil bola mata anak itu.
Media pemerintah sebelumnya telah menulis laporan, bocah itu diduga kuat sebagai korban sindikat perdagangan organ manusia. Pada saat kejadian, ayah korban mengatakan kepada The Associated Press, bahwa keluarga benar-benar tidak melihat bola mata korban.
The Yanzhao Metropolis Daily, mengutip keterangan ibu korban, mengatakan, keterangan anaknya itu selau berbeda-beda. ”Anak akan mengatakan satu hal pada awalnya dan kemudian hal lain di kemudian hari. Saya bertanya apakah seperti ini (dia mempraktikkan suatu hal), dan dia berkata, ya,” tulis media Cihina tersebut.
(esn)