AS desak Korut untuk menjaga komitmen denuklirisasi
AS desak Korut untuk menjaga komitmen denuklirisasi
A
A
A
Sindonews.com – Seorang diplomat senior Amerika Serikat (AS) yang bertanggung jawab atas urusan Asia Timur, Daniel Russel, pada Jumat (6/9/2013), mendesak Korea Utara (Korut) untuk menjaga komitmen masa lalu untuk membongkar program nuklir mereka.
Seperti dilaporkan kantor berita Yonhap, Russel mengatakan di Seoul, bahwa Korut harus siap untuk melaksanakan komitmen yang telah dibuat. Pernyataan ini mengutip Pernyataan Bersama dua Korea pada 19 September 2005.
Sebelumnya, pada 1991, Seoul dan Pyongyang menyatakan untuk denuklirisasi di Semenanjung Korea. Niat ini kembali ditegaskan pada Pernyataan Bersama di tahun 2005, setelah terlaksananya pembicaraan enam pihak, yakni sebuah badan negosiasi multilateral untuk membongkar program nuklir Korut.
Enam pihak yang terlibat dalam negosiasi ini adalah Korsel, Korut, China, AS, Rusia, dan Jepang. Negosiasi ini sendiri telah terhenti sejak akhir 2008. “Tujuan dari pembicaraan enam pihak dan tujuan dari semua upaya diplomatik di sini adalah denuklirisasi lengkap dan diverifikasi di Semenanjung Korea,” kata Russel.
Komentarnya itu sejalan dengan sikap pemerintah AS, bahwa Pyongyang harus terlebih dahulu membuktikan niatnya menutup program nuklir, sebelum bisa kembali mendapatkan bantuan.
Seperti dilaporkan kantor berita Yonhap, Russel mengatakan di Seoul, bahwa Korut harus siap untuk melaksanakan komitmen yang telah dibuat. Pernyataan ini mengutip Pernyataan Bersama dua Korea pada 19 September 2005.
Sebelumnya, pada 1991, Seoul dan Pyongyang menyatakan untuk denuklirisasi di Semenanjung Korea. Niat ini kembali ditegaskan pada Pernyataan Bersama di tahun 2005, setelah terlaksananya pembicaraan enam pihak, yakni sebuah badan negosiasi multilateral untuk membongkar program nuklir Korut.
Enam pihak yang terlibat dalam negosiasi ini adalah Korsel, Korut, China, AS, Rusia, dan Jepang. Negosiasi ini sendiri telah terhenti sejak akhir 2008. “Tujuan dari pembicaraan enam pihak dan tujuan dari semua upaya diplomatik di sini adalah denuklirisasi lengkap dan diverifikasi di Semenanjung Korea,” kata Russel.
Komentarnya itu sejalan dengan sikap pemerintah AS, bahwa Pyongyang harus terlebih dahulu membuktikan niatnya menutup program nuklir, sebelum bisa kembali mendapatkan bantuan.
(esn)
Explore More