Jerman abaikan ajakan AS untuk gempur Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Jerman mengabaikan pernyataan Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, bahwa AS mencari teman koalisi internasional untuk bertindak bersama-sama di Suriah. Pemerintah Jerman memilih untuk memberikan kesempatan kepada Dewan Keamanan PBB merampungkan pekerjaannya di Suriah lebih dulu.
Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, mengatakan, negaranya mengesampingkan partisipasi terkait rencana serangan militer ke Suriah. Rencana menyerang Suriah yang semula dikampanyekan AS dan Inggris itu, sebagai sikap atas dugaan serangan senjata kimia yang dituduhkan terhadap rezim Pemerintah Bashar al-Assad.
”Tidak diminta (menyerang Suriah), juga tidak sedang dipertimbangkan oleh kami,” kata Westerwelle, dalam rilisnya, dikutip BBC, Jumat (30/8/2013).
”Kami mendorong untuk Dewan Keamanan PBB untuk menentukan posisinya, dan meberikan kesempatan pada inspektur PBB agar cepat merampungkan pekerjaannya,” lanjut dia.
Pihak Berlin sebelumnya telah mengatakan, akan mendukung tindakan terhadap rezim Suriah jika terbukti mereka menggunakan senjata kimia mematikan, seperti yang dituduhkan. Tapi, tindakan itu tidak dijelaskan secara rinci.
Pada Kamis (29/8/2013) , Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Rusia, Vladimir Putin menyepakati perlunya Dewan Keamanan PBB untuk mempelajari laporan para pakar PBB perihal serangan senjata kimia yang dilakukan pihak luar Damaskus.
Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, mengatakan, negaranya mengesampingkan partisipasi terkait rencana serangan militer ke Suriah. Rencana menyerang Suriah yang semula dikampanyekan AS dan Inggris itu, sebagai sikap atas dugaan serangan senjata kimia yang dituduhkan terhadap rezim Pemerintah Bashar al-Assad.
”Tidak diminta (menyerang Suriah), juga tidak sedang dipertimbangkan oleh kami,” kata Westerwelle, dalam rilisnya, dikutip BBC, Jumat (30/8/2013).
”Kami mendorong untuk Dewan Keamanan PBB untuk menentukan posisinya, dan meberikan kesempatan pada inspektur PBB agar cepat merampungkan pekerjaannya,” lanjut dia.
Pihak Berlin sebelumnya telah mengatakan, akan mendukung tindakan terhadap rezim Suriah jika terbukti mereka menggunakan senjata kimia mematikan, seperti yang dituduhkan. Tapi, tindakan itu tidak dijelaskan secara rinci.
Pada Kamis (29/8/2013) , Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Rusia, Vladimir Putin menyepakati perlunya Dewan Keamanan PBB untuk mempelajari laporan para pakar PBB perihal serangan senjata kimia yang dilakukan pihak luar Damaskus.
(esn)