PNA: AS jamin pembentukan negara Palestina
A
A
A
Sindonews.com – Amerika Serikat (AS) mengajukan jaminan tertulis kepada pimpinan Palestina untuk terbentuknya negara Palestina dan menganggap permukiman Israel di wilayah Palestina adalah ilegal. Demikian dinyatakan seorang pejabat senior Palestina, Kamis (29/8/2013).
Reyad al-Malki, Menteri Urusan Luar Negeri Pemerintah Otoritas Nasional Palestina (PNA), mengatakan kepada Xinhua dalam sebuah wawancara di kantornya, di Kota Ramallah, Tepi Barat, bahwa AS memberikan jaminan tertulis soali pembentukan negara Palestina merdeka di wilayah yang diduduki oleh Israel pada 1967 .
"Pemerintahan Amerika menyajikan jaminan tertulis kepada pimpinan Palestina, bertanggung jawab penuh atas upaya perundingan perdamaian langsung dengan Israel dan mengecam pembangunan pemukiman yang melanggar solusi dua-negara," kata al-Malki.
Menurut al-Maliki, Palestina sepakat untuk melanjutkan pembicaraan damai, bukan hanya karena persetujuan Israel untuk membebaskan para tahanan Palestina semata. "Tetapi, juga karena Amerika telah menyampaikan kepada pihak Palestina jaminan tertulis, yang menganggap kegiatan pemukiman ilegal dan mendukung terbentuknya negara Palestina," lanjut al-Maliki.
Pembicaraan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina dilanjutkan satu bulan lalu, setelah hampir tiga tahun terhenti. Namun, beberapa putaran pembicaraan yang diadakan di Washington, Yerusalem, dan Tepi Barat, belum menghasilkan terobosan apapun.
Reyad al-Malki, Menteri Urusan Luar Negeri Pemerintah Otoritas Nasional Palestina (PNA), mengatakan kepada Xinhua dalam sebuah wawancara di kantornya, di Kota Ramallah, Tepi Barat, bahwa AS memberikan jaminan tertulis soali pembentukan negara Palestina merdeka di wilayah yang diduduki oleh Israel pada 1967 .
"Pemerintahan Amerika menyajikan jaminan tertulis kepada pimpinan Palestina, bertanggung jawab penuh atas upaya perundingan perdamaian langsung dengan Israel dan mengecam pembangunan pemukiman yang melanggar solusi dua-negara," kata al-Malki.
Menurut al-Maliki, Palestina sepakat untuk melanjutkan pembicaraan damai, bukan hanya karena persetujuan Israel untuk membebaskan para tahanan Palestina semata. "Tetapi, juga karena Amerika telah menyampaikan kepada pihak Palestina jaminan tertulis, yang menganggap kegiatan pemukiman ilegal dan mendukung terbentuknya negara Palestina," lanjut al-Maliki.
Pembicaraan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina dilanjutkan satu bulan lalu, setelah hampir tiga tahun terhenti. Namun, beberapa putaran pembicaraan yang diadakan di Washington, Yerusalem, dan Tepi Barat, belum menghasilkan terobosan apapun.
(esn)