Kebakaran hutan AS mengancam pasokan air di San Francisco
A
A
A
Sindonews.com - Kebakaran hutan yang melanda Taman Nasional Yosemite, Amerika Serikat (AS) terus meluas dan telah menjadi insiden kebakaran ketujuh terbesar di California, Selasa (27/8/2013) malam. Sampai hari ini, petugas pemadam kebakaran tengah berjuang mengamankan pasokan air utama di San Fransisco.
Hingga kini, lingkaran api telah membakar wilayah seluas 180 hektar, lebih luas dari pada Chicago. Dibanding satu hari sebelumnya, jumlah lahan yang terbakar pada Selasa meluas sebesar 15 persen.
Pemerintah juga telah mengerahkan 3.700 petugas untuk memadamkan kobaran api.
Sebuah jalan utama menuju, Yosemite, salah satu tujuan lokasi utama di AS, terpaksa ditutup untuk sementara waktu guna memudahkan pekerjaan para petugas pemadam kebakaran.
"Kebakaran kali ini menjadi rekor," ungkap Juru Bicara Departemen Kehutanan California dan Proteksi Kebakaran, atau Cal Api, Daniel Berlant kepada Los Angeles Times, Rabu (28/8/2013).
Kobaran api tidak hanya memaksa penutupan beberapa jalan menuju lokasi perkemahan dan lokasi wisata, tapi juga mengancam lebih dari 5.500 bangunan, termasuk 4.500 rumah, termasuk, pohon sequoia raksasa, organime tertua dan terbesar yang tersisa di bumi ini. "Pohon-pohon sequoia raksasa dalam bahaya, tapi kami melakukan segala yang kami bisa," ungkap Juru Bicara Dinas Kehutanan AS, Lee Bentley kepada CNN.
Sementara abu sisa kebakaran hutan terbawa angin hingga ke waduk yang menyediakan pasokan air minum bagi 2,6 juta warga San Fansisco. "Saat ini, kualitas air di waduk belum terpengaruh oleh lingkaran api. Kami terus melakukan pemantauan kualitas air setiap menitnya untuk memastikan kualitas dan keamanannya," ungkap Komisi Kualitas Air San Francisco.
Kebakaran itu terjadi sejak 17 Agustus 2013 di Hutan Nasional Stanislaus. Penyebab kebakaran sampai saat ini belum diketahui. Sebagian besar wilayah yang hangus adalah hutan di sebelah barat taman Yosemite. Gubernur Jerry Brown pekan lalu telah mengumumkan keadaan darurat untuk San Francisco karena kebakaran mengancaman air dan bahkan pasokan listrik.
Hingga kini, lingkaran api telah membakar wilayah seluas 180 hektar, lebih luas dari pada Chicago. Dibanding satu hari sebelumnya, jumlah lahan yang terbakar pada Selasa meluas sebesar 15 persen.
Pemerintah juga telah mengerahkan 3.700 petugas untuk memadamkan kobaran api.
Sebuah jalan utama menuju, Yosemite, salah satu tujuan lokasi utama di AS, terpaksa ditutup untuk sementara waktu guna memudahkan pekerjaan para petugas pemadam kebakaran.
"Kebakaran kali ini menjadi rekor," ungkap Juru Bicara Departemen Kehutanan California dan Proteksi Kebakaran, atau Cal Api, Daniel Berlant kepada Los Angeles Times, Rabu (28/8/2013).
Kobaran api tidak hanya memaksa penutupan beberapa jalan menuju lokasi perkemahan dan lokasi wisata, tapi juga mengancam lebih dari 5.500 bangunan, termasuk 4.500 rumah, termasuk, pohon sequoia raksasa, organime tertua dan terbesar yang tersisa di bumi ini. "Pohon-pohon sequoia raksasa dalam bahaya, tapi kami melakukan segala yang kami bisa," ungkap Juru Bicara Dinas Kehutanan AS, Lee Bentley kepada CNN.
Sementara abu sisa kebakaran hutan terbawa angin hingga ke waduk yang menyediakan pasokan air minum bagi 2,6 juta warga San Fansisco. "Saat ini, kualitas air di waduk belum terpengaruh oleh lingkaran api. Kami terus melakukan pemantauan kualitas air setiap menitnya untuk memastikan kualitas dan keamanannya," ungkap Komisi Kualitas Air San Francisco.
Kebakaran itu terjadi sejak 17 Agustus 2013 di Hutan Nasional Stanislaus. Penyebab kebakaran sampai saat ini belum diketahui. Sebagian besar wilayah yang hangus adalah hutan di sebelah barat taman Yosemite. Gubernur Jerry Brown pekan lalu telah mengumumkan keadaan darurat untuk San Francisco karena kebakaran mengancaman air dan bahkan pasokan listrik.
(esn)