Serangan pria bersenjata tewaskan 5 tentara Irak
A
A
A
Sindonews.com - Pejabat di Irak mengatakan, 11 orang, termasuk lima tentara dilaporkan tewas dalam empat serangan di lokasi berbeda, Minggu (25/8/2013).
Serangan paling mematikan terjadi di Provinsi Nineveh. Sejumlah pria bersenjata menembaki kendaraan yang mengangkut tentara Irak dari Ibu Kota Baghdad, kembali menuju pangkalan mereka di Provonsi Mosul. Seorang letnan tentara dan dokter mengatakan, lima orang tentara tewas dalam serangan tersebut.
Kelompok bersenjata kembali melancarkan dua serangan di Provinsi Nineveh. Menurut aparat kepolisian Irak, dua orang warga sipil termasuk anggota kelompok minoritas Shabak, tewas dalam dua serangan itu.
Minoritas Shabak sering kali menjadi sasaran serangan militan karena ajaran yang mereka anut, memadukan keyakinan Syiah dengan kepercayaan lokal.
Menurut aparat keamanan Irak, serangan terakhir terjadi di sisi utara Kota Baghdad. Sedikitnya empat orang, termasuk tiga perawat dan seorang anak-anak dilaporkan tewas akibat ledakan bom. Sementara itu 21 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit kana menderita luka-luka, salah satunya adalah hakim senior di Irak.
Serangan di Irak telah meningkat tajam. Lonjakan korban terbanyak terjadi pada Mei. Kekerasan kian menjadi sejak awal tahun, seiring dengan meningkatnya rasa tidakpuas dari minoritas Arab Sunni, yang menggelar protes pada akhir Desember lalu.
Sejauh ini, tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas rentetan serangan mematikan itu. Tetapi militan al-Qaida di Irak, diduga menjadi dalang atas serangan besar-besaran di negara tersebut.
Serangan paling mematikan terjadi di Provinsi Nineveh. Sejumlah pria bersenjata menembaki kendaraan yang mengangkut tentara Irak dari Ibu Kota Baghdad, kembali menuju pangkalan mereka di Provonsi Mosul. Seorang letnan tentara dan dokter mengatakan, lima orang tentara tewas dalam serangan tersebut.
Kelompok bersenjata kembali melancarkan dua serangan di Provinsi Nineveh. Menurut aparat kepolisian Irak, dua orang warga sipil termasuk anggota kelompok minoritas Shabak, tewas dalam dua serangan itu.
Minoritas Shabak sering kali menjadi sasaran serangan militan karena ajaran yang mereka anut, memadukan keyakinan Syiah dengan kepercayaan lokal.
Menurut aparat keamanan Irak, serangan terakhir terjadi di sisi utara Kota Baghdad. Sedikitnya empat orang, termasuk tiga perawat dan seorang anak-anak dilaporkan tewas akibat ledakan bom. Sementara itu 21 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit kana menderita luka-luka, salah satunya adalah hakim senior di Irak.
Serangan di Irak telah meningkat tajam. Lonjakan korban terbanyak terjadi pada Mei. Kekerasan kian menjadi sejak awal tahun, seiring dengan meningkatnya rasa tidakpuas dari minoritas Arab Sunni, yang menggelar protes pada akhir Desember lalu.
Sejauh ini, tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas rentetan serangan mematikan itu. Tetapi militan al-Qaida di Irak, diduga menjadi dalang atas serangan besar-besaran di negara tersebut.
(esn)