Kena embargo alat ski, Pemerintah Korut marah
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Pyongyang marah, setelah Swiss melarang menjual peralatan untuk olahraga ski ke Korea Utara (Korut). Larangan penjualan produk ke Korut itu mengikuti kebijakan PBB yang menjatuhkan sanksi embargo untuk Pyongyang.
Kondisi itu semakin menyulitkan Pyongyang. Proyek resort ski itu penting bagi Korut, karena dibangun di bawah kepemimpinan Kim Jong-un. Korut terobsesi ingin meniru Swiss yang memiliki fasilits ski di pegunungan Alpen.
Larangan penjualan alat olaharga ke Pyongyang itu sudah berlangsung sejak pekan lalu. Selain peralatan ski, Pyongyang juga terkena embargo untuk peralatan olahraga lainnya, seperti alat golf, perlatan olahraga berkuda, dan peralatan olahraga air.
Korut, sebelumnya meminta beberapa perusahaan di Swiss untuk menyediakan kursi dan mobil kabel senilai 7 juta franc Swiss atau USD 7,24 juta.
Asosiasi Skiers Korut mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA, pada Sabtu (24/8/2013), bahwa negara manapun tidak boleh melarang Pyongyang untuk membeli peralatan yang tidak terkait dengan roket dan senjata nuklir.
”Beberapa negara, yang ditekan oleh AS telah bertindak sewenang-wenang, dengan memblokir DPRK dalam mengimpor peralatan, termasuk fasilitas olahraga massal seperti ski,” bunyi pernyataan asosiasi itu, seperti dikutip Reuters.
”Ini adalah pelanggaran nakal Piagam PBB, bahwa sanksi (embargo) tidak harus memaksakan penderitaan dan kerusakan pada kegiatan yang sifatnya damai,” lanjut pernyataan itu.
Kondisi itu semakin menyulitkan Pyongyang. Proyek resort ski itu penting bagi Korut, karena dibangun di bawah kepemimpinan Kim Jong-un. Korut terobsesi ingin meniru Swiss yang memiliki fasilits ski di pegunungan Alpen.
Larangan penjualan alat olaharga ke Pyongyang itu sudah berlangsung sejak pekan lalu. Selain peralatan ski, Pyongyang juga terkena embargo untuk peralatan olahraga lainnya, seperti alat golf, perlatan olahraga berkuda, dan peralatan olahraga air.
Korut, sebelumnya meminta beberapa perusahaan di Swiss untuk menyediakan kursi dan mobil kabel senilai 7 juta franc Swiss atau USD 7,24 juta.
Asosiasi Skiers Korut mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA, pada Sabtu (24/8/2013), bahwa negara manapun tidak boleh melarang Pyongyang untuk membeli peralatan yang tidak terkait dengan roket dan senjata nuklir.
”Beberapa negara, yang ditekan oleh AS telah bertindak sewenang-wenang, dengan memblokir DPRK dalam mengimpor peralatan, termasuk fasilitas olahraga massal seperti ski,” bunyi pernyataan asosiasi itu, seperti dikutip Reuters.
”Ini adalah pelanggaran nakal Piagam PBB, bahwa sanksi (embargo) tidak harus memaksakan penderitaan dan kerusakan pada kegiatan yang sifatnya damai,” lanjut pernyataan itu.
(esn)