Obama: Penarikan bantuan tak ubah sikap militer Mesir
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menyatakan pada Jumat (23/8/2013), bahwa penarikan bantuan militer oleh AS tidak akan membalikkan perilaku pada Jenderal Mesir yang berkuasa setelah kudeta terhadap presiden terguling, Mohamed Morsi.
"Anda tahu, perasaan saya dengan Mesir adalah, bahwa bantuan itu sendiri tidak akan mengubah apa yang dilakukan pemerintahan sementara,” kata Obama dalam sebuah wawancara dengan CNN. Saat ini, Pemerintah AS sedang meninjau status bantuan ke Mesir, setelah penggulingan Morsi.
"Tapi, saya pikir, apa yang kebanyakan orang Amerika akan katakan adalah, bahwa kita harus sangat berhati-hati dengan bantuan dan tindakan yang kami pikir berjalan bertentangan dengan nilai-nilai dan cita-cita kita," lanjutnya.
"Jadi, apa yang kita lakukan sekarang adalah melakukan evaluasi penuh dari hubungan AS-Mesir," tambah presiden kulit hitam pertama AS itu. Selama ini, sebagai sekutu Mesir, AS memberikan bantuan USD 1,3 miliar per tahun dalam bentuk bantuan militer, plus beberapa ratus juta dolar dalam bentuk bantuan pembangunan dan bantuan ekonomi.
Dalam wawancara itu, Obama menyatakan, bahwa setelah peristiwa di Mesir, tidak ada keraguan bahwa Washington tidak bisa kembali ke "bisnis seperti biasa" dengan Kairo. Obama mengatakan, bahwa Gedung Putih melakukan banyak upaya setelah penggulingan Morsi untuk mencoba meyakinkan militer bergerak menuju rekonsiliasi, tetapi tidak berhasil.
"Anda tahu, perasaan saya dengan Mesir adalah, bahwa bantuan itu sendiri tidak akan mengubah apa yang dilakukan pemerintahan sementara,” kata Obama dalam sebuah wawancara dengan CNN. Saat ini, Pemerintah AS sedang meninjau status bantuan ke Mesir, setelah penggulingan Morsi.
"Tapi, saya pikir, apa yang kebanyakan orang Amerika akan katakan adalah, bahwa kita harus sangat berhati-hati dengan bantuan dan tindakan yang kami pikir berjalan bertentangan dengan nilai-nilai dan cita-cita kita," lanjutnya.
"Jadi, apa yang kita lakukan sekarang adalah melakukan evaluasi penuh dari hubungan AS-Mesir," tambah presiden kulit hitam pertama AS itu. Selama ini, sebagai sekutu Mesir, AS memberikan bantuan USD 1,3 miliar per tahun dalam bentuk bantuan militer, plus beberapa ratus juta dolar dalam bentuk bantuan pembangunan dan bantuan ekonomi.
Dalam wawancara itu, Obama menyatakan, bahwa setelah peristiwa di Mesir, tidak ada keraguan bahwa Washington tidak bisa kembali ke "bisnis seperti biasa" dengan Kairo. Obama mengatakan, bahwa Gedung Putih melakukan banyak upaya setelah penggulingan Morsi untuk mencoba meyakinkan militer bergerak menuju rekonsiliasi, tetapi tidak berhasil.
(esn)