Polisi Australia sita 750 kg kokain
A
A
A
Sindonews.com – Polisi Australia mengatakan pada Jumat (23/8/2013), bahwa mereka telah menyita 750 kg kokain di Vanuatu. Penyitaan ini terjadi setelah dilakukan penyelidikan multinasional atas perdagangan narkoba yang menggnakan kapal pesiar di Pasifik Selatan.
Polisi Federal Australia, Bea Cukai Australia, dan Drug Enforcement Administration Amerika Serikat (AS) mengatakan, mereka telah bekerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan selama beberapa tahun untuk menargetkan organisasi kriminal yang menggunakan wilayah tersebut sebagai tempat transit.
Kapal pesiar yang disergap itu berlabuh di Vanuatu ibukota Port Vila pada awal pekan ini dan disita oleh otoritas lokal. Aparat Australia dan AS yang tiba di Vanuatu pada Senin lalu, menemukan sekitar 750 kg kokain senilai AUSD 370 juta dan tersembunyi di kompartemen mesin dan daerah lunas lambung.
Asisten Komisaris Polisi Federal Australia, Ramzi Jabbour, mengatakan, jaringan kriminal akan merasa lebih sulit beroperrasi, mengingat kerjasama antara penegakan hukum dan beberapa lembaga perlindungan perbatasan di Pasifik Selatan.
"Kami sangat menyadari, bahwa penjahat internasional melihat Australia sebagai pasar yang menguntungkan untuk obat-obatan mereka. Tapi, kami akan terus bekerja sama dengan mitra kami untuk mengidentifikasi sindikat seperti ini," katanya.
Polisi Federal Australia, Bea Cukai Australia, dan Drug Enforcement Administration Amerika Serikat (AS) mengatakan, mereka telah bekerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan selama beberapa tahun untuk menargetkan organisasi kriminal yang menggunakan wilayah tersebut sebagai tempat transit.
Kapal pesiar yang disergap itu berlabuh di Vanuatu ibukota Port Vila pada awal pekan ini dan disita oleh otoritas lokal. Aparat Australia dan AS yang tiba di Vanuatu pada Senin lalu, menemukan sekitar 750 kg kokain senilai AUSD 370 juta dan tersembunyi di kompartemen mesin dan daerah lunas lambung.
Asisten Komisaris Polisi Federal Australia, Ramzi Jabbour, mengatakan, jaringan kriminal akan merasa lebih sulit beroperrasi, mengingat kerjasama antara penegakan hukum dan beberapa lembaga perlindungan perbatasan di Pasifik Selatan.
"Kami sangat menyadari, bahwa penjahat internasional melihat Australia sebagai pasar yang menguntungkan untuk obat-obatan mereka. Tapi, kami akan terus bekerja sama dengan mitra kami untuk mengidentifikasi sindikat seperti ini," katanya.
(esn)