23 mahasiwa Singapura tinggalkan Mesir
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 23 mahasiswa Singapura yang menuntut ilmu di Mesir kembali ke negaranya, menyusul situasi keamanan yang belum kondusif di Mesir. Demikian isi pengumuman yang disampaikan Juru Bicara Kementerian Dalam Luar Singapura, Rabu (21/8/2013).
"Sebanyak 23 mahasiswa Singapura yang menjalani studi di Mesir telah kembali ke tanah air. Tiga kelompok mahasiswa lainnya akan menyusul dalam minggu ini," ungkap Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Singapura.
"Kepulangan mahasiwa itu difasilitasi oleh pihak kedutaan Singapura. Hingga saat ini, warga Singapura yang berada di Mesir baik-baik saja, belum ada laporan warga yang terkena dampak," lanjut Juru Bicara itu.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Singapura, sebagai langkah antisipasi, pihak kedutaan telah melakukan relokasi sementara siswa Singapura dari wilayah Raba'a Al-Adawiyah, lokasi unjuk rasa para pendukung Presiden Mesir terguling Mohamed Morsi.
"Saat situasi keamanan kembali memburuk, para pejabat di Kedutaan Singapura menghubungi semua kontak warga Singapura yang berada di Mesir dan meminta mereka untuk mempertimbangkan segera meninggalkan Mesir sebelum libur musim panas datang," lanjutnya.
"Sebanyak 23 mahasiswa Singapura yang menjalani studi di Mesir telah kembali ke tanah air. Tiga kelompok mahasiswa lainnya akan menyusul dalam minggu ini," ungkap Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Singapura.
"Kepulangan mahasiwa itu difasilitasi oleh pihak kedutaan Singapura. Hingga saat ini, warga Singapura yang berada di Mesir baik-baik saja, belum ada laporan warga yang terkena dampak," lanjut Juru Bicara itu.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Singapura, sebagai langkah antisipasi, pihak kedutaan telah melakukan relokasi sementara siswa Singapura dari wilayah Raba'a Al-Adawiyah, lokasi unjuk rasa para pendukung Presiden Mesir terguling Mohamed Morsi.
"Saat situasi keamanan kembali memburuk, para pejabat di Kedutaan Singapura menghubungi semua kontak warga Singapura yang berada di Mesir dan meminta mereka untuk mempertimbangkan segera meninggalkan Mesir sebelum libur musim panas datang," lanjutnya.
(esn)