Bahas Mesir, Menlu UE akan gelar pertemuan di Brussels
A
A
A
Sindonews.com – Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat di Brussels pada Rabu (21/8/2013), untuk membahas bagaimana pemerintahan sementara Mesir yang didukung militer bisa menemukan kompromi damai dengan pendukung presiden yang digulingkan, Mohamed Morsi.
“Pilihan kemungkinan yang akan dibahas meliputi penghematan paket hibah dan pinjaman UE senilai USD6,7 miliar yang dijanjikan tahun lalu, serta kemungkinan embargo senjata terhadap Mesir,” kata utusan Uni Eropa, Bernardino Leon.
Sejak penggulingan Morsi pada awal Juli lalu, kondisi Mesir memang terus bergolak. Sepanjang pekan lalu, ratusan orang yang sebagian besar adalah pendukung Morsi dilaporkan tewas akibat tindakan keras aparat keamanan.
"Tidak ada pilihan yang sedang dikesampingkan hari ini," kata Leon, setelah pertemuan diplomat senior Uni Eropa di Brussels. "Kami sedang membahas tanggapan terhadap arus diskusi dalam cara yang sangat berpikiran terbuka," lanjutnya.
Beberapa Menteri Luar Negeri Uni Eropa mengatakan dalam beberapa hari terakhir, bahwa bantuan kepada Mesir harus dipotong. Namun, pada awal pekan ini, banyak diplomat menyatakan kekhawatiran, bahwa dana pemotongan cenderung akan merugikan Mesir.
“Pilihan kemungkinan yang akan dibahas meliputi penghematan paket hibah dan pinjaman UE senilai USD6,7 miliar yang dijanjikan tahun lalu, serta kemungkinan embargo senjata terhadap Mesir,” kata utusan Uni Eropa, Bernardino Leon.
Sejak penggulingan Morsi pada awal Juli lalu, kondisi Mesir memang terus bergolak. Sepanjang pekan lalu, ratusan orang yang sebagian besar adalah pendukung Morsi dilaporkan tewas akibat tindakan keras aparat keamanan.
"Tidak ada pilihan yang sedang dikesampingkan hari ini," kata Leon, setelah pertemuan diplomat senior Uni Eropa di Brussels. "Kami sedang membahas tanggapan terhadap arus diskusi dalam cara yang sangat berpikiran terbuka," lanjutnya.
Beberapa Menteri Luar Negeri Uni Eropa mengatakan dalam beberapa hari terakhir, bahwa bantuan kepada Mesir harus dipotong. Namun, pada awal pekan ini, banyak diplomat menyatakan kekhawatiran, bahwa dana pemotongan cenderung akan merugikan Mesir.
(esn)