Korban tewas kembali berjatuhan di sejumlah Kota di Mesir
A
A
A
Sindonews.com – Korban tewas kembali berjatuhan di sejumlah kota di Mesir, Jumat (16/8/2013). Seusai salat Jumat, masa pendukung presiden terguling Mohamed Morsi memang mulai bergerak di sejumlah kota, sesuai dengan tekad yang mereka usung, yang menjadikan Jumat ini sebagai ‘Hari Kemarahan’ akibat tewasnya ratusan pendukung Morsi, dua hari lalu.
Di Kota Ismalia, empat demonstran dilaporkan dalam bentrokan dengan pasukan keamanan. Demikian dilaporkan sumber-sumber medis, seperti dilaporkan Reuters. Sementara di Kota Damietta, delapan demonstran dilaporkan tewas. "Jumlah orang yang tewas di Damietta naik menjadi delapan," kata petugas layanan darurat, Abdel Wahab Dura.
Sementara di Kairo, aparat menembakkan gas air mata dan suara tembakan terdengar di alun-alun Kairo, di mana ribuan pendukung Morsi berkumpul untuk memprotes tindakan keras aparat keamanan pada Rabu lalu. Dua saksi mata mengatakan pada Reuters, mereka melihat demonstran melemparkan bom bensin di sebuah kantor polisi dekat alun-alun.
Sebelumny, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan, Kamis (15/8/2013), bahwa polisi akan menggunakan peluru tajam terhadap setiap serangan lebih lanjut terhadap properti publik atau swasta.
"Kementerian Dalam Negeri telah menginstruksikan semua kekuatan untuk menggunakan amunisi hidup (tajam) untuk menghadapi setiap serangan terhadap gedung-gedung pemerintah dan polisi," kata pernyataan yang disiarkan televisi negara.
“Semua kekuatan terkait yang bertugas melindungi instansi pemerintah, diberi senjata dan amunisi yang dibutuhkan untuk melawan setiap serangan,” tambah pernyataan itu. “Kementerian Dalam Negeri akan terus mengejar semua orang yang berpartisipasi dalam serangan apapun,” lanjut pernyataan tersebut.
Di Kota Ismalia, empat demonstran dilaporkan dalam bentrokan dengan pasukan keamanan. Demikian dilaporkan sumber-sumber medis, seperti dilaporkan Reuters. Sementara di Kota Damietta, delapan demonstran dilaporkan tewas. "Jumlah orang yang tewas di Damietta naik menjadi delapan," kata petugas layanan darurat, Abdel Wahab Dura.
Sementara di Kairo, aparat menembakkan gas air mata dan suara tembakan terdengar di alun-alun Kairo, di mana ribuan pendukung Morsi berkumpul untuk memprotes tindakan keras aparat keamanan pada Rabu lalu. Dua saksi mata mengatakan pada Reuters, mereka melihat demonstran melemparkan bom bensin di sebuah kantor polisi dekat alun-alun.
Sebelumny, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan, Kamis (15/8/2013), bahwa polisi akan menggunakan peluru tajam terhadap setiap serangan lebih lanjut terhadap properti publik atau swasta.
"Kementerian Dalam Negeri telah menginstruksikan semua kekuatan untuk menggunakan amunisi hidup (tajam) untuk menghadapi setiap serangan terhadap gedung-gedung pemerintah dan polisi," kata pernyataan yang disiarkan televisi negara.
“Semua kekuatan terkait yang bertugas melindungi instansi pemerintah, diberi senjata dan amunisi yang dibutuhkan untuk melawan setiap serangan,” tambah pernyataan itu. “Kementerian Dalam Negeri akan terus mengejar semua orang yang berpartisipasi dalam serangan apapun,” lanjut pernyataan tersebut.
(esn)