Jumlah pendukung Morsi yang tewas mencapai 235 jiwa
A
A
A
Sindonews.com – Sedikitnya 235 orang tewas dan lebih dari 2.000 terluka dalam bentrokan di Mesir, setelah polisi memulai operasi pembubaran pendukung presiden terguling Mohamed Morsi di dua kampa utama di Kota Kairo, Rabu (14/8/2013) pagi.
"Korban tewas di seluruh negeri naik menjadi 235, termasuk 43 polisi," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir, Mohamed Fatah-Allah, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (15/8/2013).
"36 orang tewas dan 321 terluka di Kairo, tepatnya di Rabaa al-Adawiya Square Nasr City dan 16 tewas dan 68 terluka dalam Nahda Square Giza selama operasi polisi,” lanjutnya. Di tempat lain, 35 tewas di Fayoum, 45 di Minya, dan empat di Helwan.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohamed Ibrahim, mengatakan, sebelum bentrokan terjadi, pemerintah sementara Mesir telah membuka kesempatan untuk berdialog. "Para pengunjuk rasa diberi kesempatan lengkap untuk solusi diplomatik, tetapi sia-sia. Kami membubarkan aksi duduk dengan kerugian minimal," katanya.
Tewasnya ratusan pendukung Morsi ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, pada Rabu (14/8/2013), mengutuk tindakan keras polisi terhadap para demonstran di Mesir, yang dilaporkan telah menewaskan ratusan orang dan melukai ratusan lainnya.
"Sebagai buntut kekerasan hari ini, Sekjen PBB mendesak semua orang Mesir untuk memusatkan upaya mereka pada mempromosikan rekonsiliasi yang benar-benar inklusif," kata juru bicara Sekjen PBB, Martin Nesirky.
"Korban tewas di seluruh negeri naik menjadi 235, termasuk 43 polisi," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir, Mohamed Fatah-Allah, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (15/8/2013).
"36 orang tewas dan 321 terluka di Kairo, tepatnya di Rabaa al-Adawiya Square Nasr City dan 16 tewas dan 68 terluka dalam Nahda Square Giza selama operasi polisi,” lanjutnya. Di tempat lain, 35 tewas di Fayoum, 45 di Minya, dan empat di Helwan.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohamed Ibrahim, mengatakan, sebelum bentrokan terjadi, pemerintah sementara Mesir telah membuka kesempatan untuk berdialog. "Para pengunjuk rasa diberi kesempatan lengkap untuk solusi diplomatik, tetapi sia-sia. Kami membubarkan aksi duduk dengan kerugian minimal," katanya.
Tewasnya ratusan pendukung Morsi ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, pada Rabu (14/8/2013), mengutuk tindakan keras polisi terhadap para demonstran di Mesir, yang dilaporkan telah menewaskan ratusan orang dan melukai ratusan lainnya.
"Sebagai buntut kekerasan hari ini, Sekjen PBB mendesak semua orang Mesir untuk memusatkan upaya mereka pada mempromosikan rekonsiliasi yang benar-benar inklusif," kata juru bicara Sekjen PBB, Martin Nesirky.
(esn)