Politisi Australia ini jadi olok-olokan media dunia
A
A
A
Sindonews.com – Tindakan dan komentar kontroversial politisi Australia, Stephanie Banister menjadi bahan olok-olokan berbagai media internasional. Sthepanie Banister, bahkan dianggap sama bodohnya dengan politisi AS, Sarah Palin.
Cemoohan berbagai media internasional itu bermula dari tindakan kontroversial yang diduga dilakukan Stephanie Banister, yakni menempelkan stiker ”makanan halal dana teroris” pada produk makanan di supermarket di negara bagian Queesnland, Australia.
Kemudian ucapan kontroversialnya, muncul dalam rekaman wawancara Stephanie Banister dengan stasiun televisi Channel Seven, Rabu lalu. Kala itu, ia menyebut Islam sebagai negara dan kesalahan istilah haram untuk Quran.
Komentar agama yang ia angkat dalam agenda politiknya itu, jadi cemoohan berbagai media AS dan Inggris. Beberapa di antaranya, Huffington Post, The Daily Mail, The Daily Telegraph dan The Independent. Situs portal berita Afrika Timur, In2EastAfrica juga menyoroti sepak terjang politisi perempuan Australia itu.
Sejumlah media itu menganggap Stephanie Banister tengah melakukan “stand-up kriminal". Bahkan beberapa media menyebut politisi Australia ini tolol dan bodoh. ”Apakah ini jawaban Australia untuk Sarah Palin?" tulis The Daily Mail, dengan memajang fotonya yang disandingkan dengan mantan gubernur Alaska, sekaligus mantan calon wakil presiden AS, Sarah Palin.
Sarah Palin pernah dipermalukan di media AS selama pemilihan presiden 2008, karena salah langkah menghadapi isu-isu kontroversi seperti aborsi, pernikahan sesama jenis, kepemilik senjata dan hukuman mati.
Kala itu, Sarah Palin “keseleo lidah” saat pidato di depan tentara AS, dengan menyebut, bahwa ia telah menelepon Afghanistan, ”negara tetangga kita”. Kemudian, ia menyebut jajak pendapat ”hanya untuk penari telanjang dan pemain ski lintas negara”.
Sedangkan komentar Stephanie Banister yang kontroversial adalah saat berpendapat soal Islam. ”Saya tidak menentang Islam sebagai sebuah negara, tapi saya merasa bahwa hukum mereka tidak boleh diterima di sini, di Australia," katanya.
The Independent, menyebut komentar Stephanie Banister adalah yang terburuk. ”Wawancara politik itu seperti kecelakaan yang terburuk,” tulis media itu. The Daily Mail menyebutnya "memalukan" dan “bodoh”, sementara Huffington Post mengatakan komenter itu ”mengerikan".
Cemoohan berbagai media internasional itu bermula dari tindakan kontroversial yang diduga dilakukan Stephanie Banister, yakni menempelkan stiker ”makanan halal dana teroris” pada produk makanan di supermarket di negara bagian Queesnland, Australia.
Kemudian ucapan kontroversialnya, muncul dalam rekaman wawancara Stephanie Banister dengan stasiun televisi Channel Seven, Rabu lalu. Kala itu, ia menyebut Islam sebagai negara dan kesalahan istilah haram untuk Quran.
Komentar agama yang ia angkat dalam agenda politiknya itu, jadi cemoohan berbagai media AS dan Inggris. Beberapa di antaranya, Huffington Post, The Daily Mail, The Daily Telegraph dan The Independent. Situs portal berita Afrika Timur, In2EastAfrica juga menyoroti sepak terjang politisi perempuan Australia itu.
Sejumlah media itu menganggap Stephanie Banister tengah melakukan “stand-up kriminal". Bahkan beberapa media menyebut politisi Australia ini tolol dan bodoh. ”Apakah ini jawaban Australia untuk Sarah Palin?" tulis The Daily Mail, dengan memajang fotonya yang disandingkan dengan mantan gubernur Alaska, sekaligus mantan calon wakil presiden AS, Sarah Palin.
Sarah Palin pernah dipermalukan di media AS selama pemilihan presiden 2008, karena salah langkah menghadapi isu-isu kontroversi seperti aborsi, pernikahan sesama jenis, kepemilik senjata dan hukuman mati.
Kala itu, Sarah Palin “keseleo lidah” saat pidato di depan tentara AS, dengan menyebut, bahwa ia telah menelepon Afghanistan, ”negara tetangga kita”. Kemudian, ia menyebut jajak pendapat ”hanya untuk penari telanjang dan pemain ski lintas negara”.
Sedangkan komentar Stephanie Banister yang kontroversial adalah saat berpendapat soal Islam. ”Saya tidak menentang Islam sebagai sebuah negara, tapi saya merasa bahwa hukum mereka tidak boleh diterima di sini, di Australia," katanya.
The Independent, menyebut komentar Stephanie Banister adalah yang terburuk. ”Wawancara politik itu seperti kecelakaan yang terburuk,” tulis media itu. The Daily Mail menyebutnya "memalukan" dan “bodoh”, sementara Huffington Post mengatakan komenter itu ”mengerikan".
(esn)