Bos al-Qaeda: AS dalang pelengseran Morsi

Sabtu, 03 Agustus 2013 - 09:21 WIB
Bos al-Qaeda: AS dalang pelengseran Morsi
Bos al-Qaeda: AS dalang pelengseran Morsi
A A A
Sindonews.com – Pemimpin tertinggi al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri menuduh AS yang bekerjasama dengan militer Mesir, kelompok sekuler dan Kristen, sebagai dalang di balik pelengseran Mohamed Morsi dari kursi Presiden Mesir, 3 Juli 2013 lalu. Tuduhan itu disebarkan dalam bentuk rekaman audio yang diposting di forum militan Islam.

”Tentara Salib dan sekuler dan tentara Amerika, telah berkumpul," kata al-Zawahiri, seperti dikutip CNN, Sabtu (3/8/2013). Dengan uang, Amerika merencanakan untuk menggulingkan pemerintah Mohamed Morsi itu,” ucap pengganti Osama bin Laden itu, merujuk pada peristiwa 3 Juli 2013 di Mesir.

Zawahiri menuduh minoritas Kristen Koptik Mesir, mendukung penggulingan Morsi. ”Untuk mewujudkan negara Koptik,” ujarnya. Rekaman yang itu berisi komentar pemimpin al-Qaeda itu, untuk pertama kalinya dirilis, setelah pelengseran Morsi.

Sementara itu, massa loyalis Morsi yang sudah diancam pemerintah akan ditindak keras, jika melakukan aksi demonstrasi di Mesir, tidak gentar. Mereka justru menyerukan kepada jutaan orang dari 33 masjid yang berbeda di Mesir untuk turun ke jalan usai salat Jumat kemarin. Seruan demonstrasi besar-besaran itu, disampaikan Aliansi Pro-Demokrasi Anti-Kudeta Mesir.

”Semua orang di semua negara di dunia bebas untuk demonstrasi damai, untuk mendukung kami,” bunyi pernyataan Aliansi.

Seruan demonstrasi besar-besaran itu sebagai balasan atas ancaman Kementerian Dalam Negeri Mesir, yang akan menyapu bersih para pendukung Morsi yang berdemo. Ancaman itu muncul, karena aksi mereka telah dianggap mengancam keamanan nasional.

Kementerian itu, mendesak massa pro-Morsi untuk meninggalkan dua wilayah yakni, Rabaa al-Adawiya dan sekitar al-Nahda, dan mereka dijamin aman. Aksi massa pro-Morsi, selain dianggap sebagai ancaman keamanan nasional, juga dianggap sebagai biang kemacetan di Mesir.

Menteri Dalam Negeri interim Mesir, Mohamed Ibrahim diberi wewenang untuk mengambil tindakan keras. ”(Termasuk) semua langkah yang diperlukan untuk menghadapi bahaya ini dan mengakhiri (aksi) mereka,” kata Menteri Informasi, Durriya Sharaf el-Din.

Pernyataan Kementerian itu, ditafsirkan oleh media lokal sebagai lampu hijau bagi pasukan keamanan untuk membubarkan ribuan demonstran pro-Morsi yang menggelar aksi duduk di wilayah Rabaa al-Adawiya dan al-Nahda Masr.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5786 seconds (0.1#10.140)