Presiden Libanon: serangan roket tak ubah prinsip nasionalis
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Libanon, Michel Suleiman, pada Jumat (2/8/2013), mengutuk serangan roket yang menghantam Kota Baabda, wilayah di mana istana presiden berada. Suleiman menegaskan, serangan itu tak akan mengubah prinsip-prinsip nasionalis.
Pada Kamis malam, dua roket jatuh di wilayah Baabda, salah satu dari mereka meledak dekat istana presiden, sementara roket lainnya jatuh dekat Sekolah Komando Staf Angkatan Bersenjata Libanon di al-Rayhaniyeh. Sumber-sumber keamanan mengatakan roket diluncurkan dari daerah Al-Mwanse di Dhour Aramoun.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor media kepresidenan, Suleiman mengatakan, tak peduli siapa yang mengirim mereka (roket) atau menuju ke arah mana, tidak dapat mengubah prinsip-prinsip nasionalis.
"Dalam rangka untuk menjamin stabilitas Libanon dan kesatuan di antara warga Libanon, kita harus kembali ke Deklarasi Baabda dan menjaga konsolidasi nasional di tengah situasi yang genting," lanjut pernyataan itu, seperti dikutip dari Xinhua.
Deklarasi Baabda adalah panggilan untuk memutuskan hubungan Libanon dari krisis regional, terutama yang sedang berlangsung di Suriah. Suleiman juga menyerukan untuk mempertimbangkan kembali strategi pertahanan nasional. "Terutama setelah senjata perlawanan telah menyeberangi perbatasan Libanon," ujarnya.
Pada Kamis malam, dua roket jatuh di wilayah Baabda, salah satu dari mereka meledak dekat istana presiden, sementara roket lainnya jatuh dekat Sekolah Komando Staf Angkatan Bersenjata Libanon di al-Rayhaniyeh. Sumber-sumber keamanan mengatakan roket diluncurkan dari daerah Al-Mwanse di Dhour Aramoun.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor media kepresidenan, Suleiman mengatakan, tak peduli siapa yang mengirim mereka (roket) atau menuju ke arah mana, tidak dapat mengubah prinsip-prinsip nasionalis.
"Dalam rangka untuk menjamin stabilitas Libanon dan kesatuan di antara warga Libanon, kita harus kembali ke Deklarasi Baabda dan menjaga konsolidasi nasional di tengah situasi yang genting," lanjut pernyataan itu, seperti dikutip dari Xinhua.
Deklarasi Baabda adalah panggilan untuk memutuskan hubungan Libanon dari krisis regional, terutama yang sedang berlangsung di Suriah. Suleiman juga menyerukan untuk mempertimbangkan kembali strategi pertahanan nasional. "Terutama setelah senjata perlawanan telah menyeberangi perbatasan Libanon," ujarnya.
(esn)