26 orang meninggal di desa kanker di China
26 orang meninggal di desa kanker di China
A
A
A
Sindonews.com - Setidaknya 26 orang telah meninggal akibat keracunan kadmium di dekat bekas pabrik kimia di sebuah desa di China tengah. Racun logam itu sudah mencemari lingkungan yang dikenal sebagai “desa kanker” sejak tahun 2009 silam.
Menurut Youth Daily China, ratusan warga lainnya sakit akibat terkontaminasi racun logam itu. Laporan media itu, pada Rabu (31/7/2013), menyatakan, bahwa sampel tanah dari Shuangqiao, Provinsi Hunan,menunjukkan tingkat kadmium 300 kali lebih tinggi angka normal yang ditetapkan.
Tingginya kadar kadmium juga ditemukan pada 500 desa dari 3 ribu desa yang tanahnya telah diuji. ”Dari 26 orang yang meninggal, delapan di antaranya berusia di bawah 60 tahun,” tulis media itu, seperti dikutip Fox News.
Sekitar 20 korban, meninggal karena kanker, sementara sejumlah besar anak-anak di desa itu lahir dengan kondisi cacat.
Desa itu menjadi lokasi pabrik kimia yang disalahgunakan sampai tahun 2009. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, zat kadmium sangat beracun, dan menyebabkan kanker. Tahun ini, Kementerian Lingkungan China untuk pertama kalinya, mengakui keberadaan "desa kanker" itu.
Menurut Youth Daily China, ratusan warga lainnya sakit akibat terkontaminasi racun logam itu. Laporan media itu, pada Rabu (31/7/2013), menyatakan, bahwa sampel tanah dari Shuangqiao, Provinsi Hunan,menunjukkan tingkat kadmium 300 kali lebih tinggi angka normal yang ditetapkan.
Tingginya kadar kadmium juga ditemukan pada 500 desa dari 3 ribu desa yang tanahnya telah diuji. ”Dari 26 orang yang meninggal, delapan di antaranya berusia di bawah 60 tahun,” tulis media itu, seperti dikutip Fox News.
Sekitar 20 korban, meninggal karena kanker, sementara sejumlah besar anak-anak di desa itu lahir dengan kondisi cacat.
Desa itu menjadi lokasi pabrik kimia yang disalahgunakan sampai tahun 2009. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, zat kadmium sangat beracun, dan menyebabkan kanker. Tahun ini, Kementerian Lingkungan China untuk pertama kalinya, mengakui keberadaan "desa kanker" itu.
(esn)
Explore More