Media Israel kecam pembebasan 104 tahanan Palestina

Senin, 29 Juli 2013 - 19:25 WIB
Media Israel kecam pembebasan 104 tahanan Palestina
Media Israel kecam pembebasan 104 tahanan Palestina
A A A
Sindonews.com - Sejumlah media Israel ramai-ramai menerbitkan laporan berisi kecaman atas pembebasan 104 tahanan Palestina oleh Pemerintah Israel. Pembebasan ratusan tahanan Palestina itu, dilakukan sebagai syarat untuk memulai perundingan damai kedua pemerintah di Washington, AS, Senin (29/7/2013).

”Para pembunuh akan bebas,” tulis harian Yediot Aharonot dalam headline-nya, setelah kabinet menyetujui untuk melepaskan tahanan veteran Palestina dan tahanan Arab-Israel, yang kebanyakan dari mereka adalah militan.

Dalam sesi yang menegangkan selama lebih dari lima jam, seperti dikutip Fox News, para menteri Israel pada Minggu kemarin, mendukung usulan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melepaskan 104 tahanan yang dipenjara, sebagai syarat dilakukannya perundingan damai dengan Palestina.

Laporan media setempat, menyatakan, banyak tahanan yang dibebaskan, merupakan keturunan Israel. Sebagian lagi, warga Palestina. Nama-nama mereka yang akan dibebaskan belum secara resmi dipublikasikan.

Beberapa dari mereka termasuk pembom yang menyerang bus, pembunuh perempuan dan anak-anak Israel, serta pelaku penikaman di berbagai jalan.

Kolumnis Yediot, Nahum Barnea, mengingatkan rilis pertukaran tahanan pada Oktober 2010. Yakni, 1.027 tahanan Palestina ditukar dengan kebebasan prajurit Israel, Gilad Shalit. ”Rilis awal teroris yang mengganggu setiap orang yang layak," tulis Barnea.

Perunding Israel dan Palestina akan bertemu di Washington pada Senin, bersama dengan pejabat AS, setelah berbulan-bulan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, melakukann lobi-lobi kepada kedua pemerintahan tersebut.

”Di sini kita pergi lagi," tulis Jerusalem Post.”Pembunuh ini akan dipuji sebagai pahlawan di Hebron, Ramallah dan Jenin.”

Media itu menggambarkan, penyambutan para tahanan yang dibebaskan seperti tentara yang pulang dari medan perang. ”Parade akan diselenggarakan untuk menghormati mereka, bunga dilemparkan ke bus yang membawa mereka pulang,” tulis media itu.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3301 seconds (0.1#10.140)