Klaim obat hamil, ilmuwan AS bunuh istri pakai sianida
A
A
A
Sindonews.com - Seorang neuroscientist AS, telah dituduh membunuh istrinya dengan cara mencampuri zat sianida pada minumannya. Ilmuwan itu mengklaim, zat itu untuk membantu istrinya agar bisa hamil.
Polisi, seperti dikutip ABC News, Kamis kemarin, mengatakan Dr Robert Ferrante, 64, memberikan suplemen kepada istrinya, Dr Autumn Klein pada tanggal 17 April 2013. Klein meninggal tiga hari kemudian.
Klein, 41, adalah seorang ahli saraf di Universitas Pittsburgh. Sedangkan suaminya juga bekerja di kampus yang sama. Menurut polisi, pembunuhan itu terjadi, karena Klein diduga melakukan perselingkuhan.
Ferrante ditangkap di West Virginia. Pengacaranya, William Difenderfer, mengatakan kepada penyiar CBS, bahwa kliennya tidak seperti yang dituduhkan polisi. ”Dia (Ferrante) bersikeras bahwa ia tidak bersalah, saya percaya dia dan saya yakin itu akan menjadi neraka pengadilan,” ujarnya, dengan senyum sinis.
Ketika Klein meninggal, darahnya yang diuji dokter begitu asam. Hasilnya, memang ada zat Sianida dalam darah Klein.
Menurut polisi, korban dikremasi atas permintaan suaminya. Dua hari sebelum Klein jatuh sakit, Ferrante menggunakan kartu kredit untuk membeli lebih dari 220 gram sianida. Polisi, mengatakan itu zat itu dibeli tidak terkait dengan pekerjaannya.
Beberapa jam sebelum Klein jatuh sakit, pasangan itu saling mengirim SMS, tentang kemampuan suplemen yang bisa membantu Klein agar bbisa hamil untuk anak kedua. ”Apakah (sianida) akan merangsang produksi telur juga?" tanya Klein. Menurut polisi, Ferrante menjawab pertanyaan istrinya itu dengan tersenyum.
Menurut peneliti, Klein Ferrante diduga berselingkuh, dan telah tiga kali dihadapkan pada persoalan yang sama. Sebuah sumber menyatakan, Klein berkeluh kesah kepada teman laki-lakinya saat berada di sebuah konferensi di San Francisco dua bulan sebelum kematiannya, bahwa Klein merencanakan untuk meninggalkan suaminya.
Polisi, seperti dikutip ABC News, Kamis kemarin, mengatakan Dr Robert Ferrante, 64, memberikan suplemen kepada istrinya, Dr Autumn Klein pada tanggal 17 April 2013. Klein meninggal tiga hari kemudian.
Klein, 41, adalah seorang ahli saraf di Universitas Pittsburgh. Sedangkan suaminya juga bekerja di kampus yang sama. Menurut polisi, pembunuhan itu terjadi, karena Klein diduga melakukan perselingkuhan.
Ferrante ditangkap di West Virginia. Pengacaranya, William Difenderfer, mengatakan kepada penyiar CBS, bahwa kliennya tidak seperti yang dituduhkan polisi. ”Dia (Ferrante) bersikeras bahwa ia tidak bersalah, saya percaya dia dan saya yakin itu akan menjadi neraka pengadilan,” ujarnya, dengan senyum sinis.
Ketika Klein meninggal, darahnya yang diuji dokter begitu asam. Hasilnya, memang ada zat Sianida dalam darah Klein.
Menurut polisi, korban dikremasi atas permintaan suaminya. Dua hari sebelum Klein jatuh sakit, Ferrante menggunakan kartu kredit untuk membeli lebih dari 220 gram sianida. Polisi, mengatakan itu zat itu dibeli tidak terkait dengan pekerjaannya.
Beberapa jam sebelum Klein jatuh sakit, pasangan itu saling mengirim SMS, tentang kemampuan suplemen yang bisa membantu Klein agar bbisa hamil untuk anak kedua. ”Apakah (sianida) akan merangsang produksi telur juga?" tanya Klein. Menurut polisi, Ferrante menjawab pertanyaan istrinya itu dengan tersenyum.
Menurut peneliti, Klein Ferrante diduga berselingkuh, dan telah tiga kali dihadapkan pada persoalan yang sama. Sebuah sumber menyatakan, Klein berkeluh kesah kepada teman laki-lakinya saat berada di sebuah konferensi di San Francisco dua bulan sebelum kematiannya, bahwa Klein merencanakan untuk meninggalkan suaminya.
(esn)