Kendaraan dipasangi bom, 3 pasukan keamanan Afghanistan tewas
A
A
A
Sindonews.com - Tiga orang dilaporkan tewas, sementara empat orang lainnya mengalami luka-luka setelah kendaraan pasukan keamanan Afghanistan meledak di sisi utara Provinsi Kunduz, Kamis (25/7/2013).
"Satu unit kendaraan dari Direktorat Keamanan Nasional (NDS) tiba-tiba meledak, saat tengah melaju di Bandar-e-Kabul. Ledakan itu terjadi karena kendaraan itu sebelumnya telah dipasangi bom oleh gerilyawan," ungkap seorang polisi Afghanistan yang enggan namanya disebutkan seperti dilansir Xinhua.
"Ledakan itu menewaskan seorang personel NDS dan dua warga sipil yang tengah berjalan di sekitar lokasi kejadian," imbuhnya.Selain memakan korban jiwa dan luka-luka, ledakan yang terjadi pada pukul 7 pagi itu ikut merusak beberapa toko dan rumah di dekatnya.
Beberapa saat setelah ledakan, pasukan pemerintah segera tiba dan mengepung lokasi ledakan dan mengevakuasi korban luka-luka ke rumah sakit kota.Hingga berita ini diturunkan belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Kelompok militan Taliban, yang telah melancarkan pemberontakan lebih dari satu dekade, juga belum memberikan konfirmasi terkait operasi pasukan gabungan. Sebanyak 2.500 warga sipil Afghanistan tewas dalam aksi kekerasan sejak 1 Januari 2013 sampai pertengahan Juni 2013 lalu. Data itu dirilis Kelompok Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan (UNAMA), baru-baru ini.
Kondisi ini membuat banyak pihak ragu akan kondisi keamanan negara itu pasca penarikan mundur pasukan asing dari Afghanistan pada 2014 mendatang. Meski begitu, Pemerintah Afghanistan sendiri yakin, pasukan mereka akan bisa memikul tanggung jawab keamanan, meski tak lagi didukung oleh keberadaan pasukan asing.
"Satu unit kendaraan dari Direktorat Keamanan Nasional (NDS) tiba-tiba meledak, saat tengah melaju di Bandar-e-Kabul. Ledakan itu terjadi karena kendaraan itu sebelumnya telah dipasangi bom oleh gerilyawan," ungkap seorang polisi Afghanistan yang enggan namanya disebutkan seperti dilansir Xinhua.
"Ledakan itu menewaskan seorang personel NDS dan dua warga sipil yang tengah berjalan di sekitar lokasi kejadian," imbuhnya.Selain memakan korban jiwa dan luka-luka, ledakan yang terjadi pada pukul 7 pagi itu ikut merusak beberapa toko dan rumah di dekatnya.
Beberapa saat setelah ledakan, pasukan pemerintah segera tiba dan mengepung lokasi ledakan dan mengevakuasi korban luka-luka ke rumah sakit kota.Hingga berita ini diturunkan belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Kelompok militan Taliban, yang telah melancarkan pemberontakan lebih dari satu dekade, juga belum memberikan konfirmasi terkait operasi pasukan gabungan. Sebanyak 2.500 warga sipil Afghanistan tewas dalam aksi kekerasan sejak 1 Januari 2013 sampai pertengahan Juni 2013 lalu. Data itu dirilis Kelompok Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan (UNAMA), baru-baru ini.
Kondisi ini membuat banyak pihak ragu akan kondisi keamanan negara itu pasca penarikan mundur pasukan asing dari Afghanistan pada 2014 mendatang. Meski begitu, Pemerintah Afghanistan sendiri yakin, pasukan mereka akan bisa memikul tanggung jawab keamanan, meski tak lagi didukung oleh keberadaan pasukan asing.
(esn)