Obama: Trayvon Martin seperti saya 35 tahun lalu

Sindonews.com – Kasus pembunuhan warga kulit hitam di AS, Trayvon Martin, telah mengusik Presiden AS, Barack Obama. Terdakwa pembunuh Martin, George Zimmerman, divonis bebas dan dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan di Florida, pekan lalu.

Obama yang merasa satu ras dengan Martin ikut berkomentar terhadap kasus yang menuai kecaman warga AS dan para pemimpin negara lain. Karena, putusan hukum itu dianggap bermuatan diskriminasi ras.

Obama bersimpati kepada keluarga Martin. ”Trayvon Martin bisa saja saya, 35 tahun yang lalu,” ucap Obama kemarin, seperti dikutip CNN, Sabtu (20/7/2013). Remaja 17 tahun berkulit hitam itu ditembak mati di Florida pada Februari 2012.

Si pelaku penembakan, George Zimmerman, 29, mengklaim, tindakannya untuk membela diri. Klaim itu, menjadi salah satu alasan pengadilan di Florida membebaskan Zimmerman.

Obama yang berdarah Afrika-Amerika, seperti halnya Martin, menyindir diskriminasi ras belum juga hilang. ”Serangkaian pengalaman dan sejarah yang tidak pergi,” ujar Obama mengacu pada diskriminasi ras dalam kasus pembunuhan Martin.

Menurutnya, warga Amerika-Afrika sangat menyadari perbedaan rasial dalam penerapan hukum pidana. ”Itu semua memberikan kontribusi untuk rasa bahwa jika seorang remaja laki-laki kulit putih terlibat dalam jenis yang sama skenario, baik hasil dan akibatnya mungkin akan berbeda,” sindir Obama.

Ia berbagi pengalamannya yang berbau ras di masa lalu, yakni saat berbelanja.”Ada sangat sedikit Afrika-Amerika yang belum punya pengalaman mendapatkan pada lift dan seorang wanita mencengkeram tasnya dengan gugup dan menahan napas sampai dia memiliki kesempatan untuk turun,” ujarnya.