Bom meledak di luar istana negara Bahrain
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah bom meledak di luar masjid yang terletak dekat dengan Istana negara Bahrain, Rabu (17/7/2013) malam. Pasukan keamanan Bahrain mengatakan, tidak ada korban tewas dalam ledakan itu.
Ledakan itu terjadi pada Rabu malam di luar sebuah masjid, saat sejumlah umat Islam tengah menjalankan salat tarawih. Ledakan di masjid dekat istana negara Bahrain ini merupakan ledakan pertama yang terjadi di lingkungan istana Bahrain.
Kecaman bertangan dari berbagai kalangan pasca ledakan itu,tidak hanya dari Pemerintah Bahrain, tapi juga dari sejumlah tokoh dan kelompok oposisi utama di Bahrain. "Kami mengutuk serangan di luar masjid itu," ungkap Al-Wefaqm, kelompok opisisi terbesar di Bahrain.
Sementara Pemerintah Bahrain menyebut ledakan bom itu sebagai serangan teroris. Pemerintah Bahrain sering kali menggunakan istilah serangan teroris, sejak kelompok Syiah melancarkan aksi protes mendukung demostrasi.
Meski aparat kepolisian di kerajaan Sunni itu kerap terlibat bentrok dengan para pengunjuk rasa Syiah, tapi serangan bom adalah sesuatu hal yang jarang sekali terjadi di sana.
Seperti diketahui, 40 anggota parlemen Bahrain yang sebagian besar mendukung rezim pemerintah, sementara 18 anggota parlemen dari pihak oposisi Syiah dari al-Wefaq, mengundurkan diri pada Februari 2011 lalu sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang telah melakukan kekerasan pada pengunjuk rasa.
Kelompok Syiah kemudian memimpin gerakan protes menuntut perubahan monarki konstitusi Sunni di Bahrain. Meningkatanya serangan bom di Bahrain menunjukan bahwa faksi militan kini beropeasi di balik gerakan politik yang dilancarkan kelompok mulism Syiah.
Ledakan itu terjadi pada Rabu malam di luar sebuah masjid, saat sejumlah umat Islam tengah menjalankan salat tarawih. Ledakan di masjid dekat istana negara Bahrain ini merupakan ledakan pertama yang terjadi di lingkungan istana Bahrain.
Kecaman bertangan dari berbagai kalangan pasca ledakan itu,tidak hanya dari Pemerintah Bahrain, tapi juga dari sejumlah tokoh dan kelompok oposisi utama di Bahrain. "Kami mengutuk serangan di luar masjid itu," ungkap Al-Wefaqm, kelompok opisisi terbesar di Bahrain.
Sementara Pemerintah Bahrain menyebut ledakan bom itu sebagai serangan teroris. Pemerintah Bahrain sering kali menggunakan istilah serangan teroris, sejak kelompok Syiah melancarkan aksi protes mendukung demostrasi.
Meski aparat kepolisian di kerajaan Sunni itu kerap terlibat bentrok dengan para pengunjuk rasa Syiah, tapi serangan bom adalah sesuatu hal yang jarang sekali terjadi di sana.
Seperti diketahui, 40 anggota parlemen Bahrain yang sebagian besar mendukung rezim pemerintah, sementara 18 anggota parlemen dari pihak oposisi Syiah dari al-Wefaq, mengundurkan diri pada Februari 2011 lalu sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang telah melakukan kekerasan pada pengunjuk rasa.
Kelompok Syiah kemudian memimpin gerakan protes menuntut perubahan monarki konstitusi Sunni di Bahrain. Meningkatanya serangan bom di Bahrain menunjukan bahwa faksi militan kini beropeasi di balik gerakan politik yang dilancarkan kelompok mulism Syiah.
(esn)